Hot Daddy-1

20.3K 1.2K 263
                                    

Jikalau ku berdiam diri saja. Apakah Kau akan melihat ke arahku? pada kenyataannya Ku harus memaksa langkah kaki buat lari mengejar kearahmu.

💜💜💜

Berawal sebulan lalu ketika pemilik sekolah SMA swasta, Kim Taehyung mengadakan kunjungan sekaligus memantau langsung investasi yang di keluarkan perusahaan GD Otomotif guna membangun berbagai infrastruktur sekolah.

Desas desus mengenai status dirinya sebagai seorang hot daddy  menyebar luas di seantero sekolah. Pria itu sudah berumur kepala tiga dan memiliki dua orang anak, Putra dan putri.

Maka, saat kunjungan dadakan di sekolah tersebut tak pelak lagi membuat para siswi heboh. Mereka semua berebut mencari tempat pertama. Menunjukan pesona serta daya tarik seksi guna merayu duda dua orang anak itu.

Bahkan beberapa siswi sampai nekat menggulung lengan baju seragam mereka, mengikat bagian ujung bawah baju hingga sampai batas perut. Lalu dua kancing teratas terbuka. Hingga perpotongan dada mereka menyembul keluar. Semua itu di lakukan demi mendapatkan perhatian darinya.

Kehebohan yang di timbulkan gadis-gadis remaja belasan tahun itu, tak pelak lagi menggundang cemooh dari para siswa cowok. Mereka bahkan sampai mencibir, kalau anak gadis SMA di sekolah mereka tidak ubanya bak seorang bitch.

Tapi siapa peduli. Toh mereka melakukan itu atas dasar kemauan sendiri. Anggap saja siswa cowok merasa iri karena keberadaan mereka tergeser akan kehadiran hot daddy.

Hal itu jugalah membuat telinga Lisa panas. Meskipun telah berlalu sebulan, teman-teman sekelasnya, aah tidak. Teman siswi satu sekolahnya masih saja membicarakan si hot daddy. Bukan hanya di dalam kelas, tetapi di kamar mandi, ruang perpustakaan, kantin, taman, pokoknya di mana ada  segerombolan siswi cewek, mereka pasti membahas sosok duren seksi, bernama Kim Taehyung.

Sial bagi Lisa sebenarnya. Karena bertepatan saat kunjungan tersebut, gadis bertubuh tinggi semampai itu tidak masuk sekolah. Dua hari berturut-turut. Jangan tanya karena apa.

Pun saat Ia bertanya mengenai sosok hot daddy tersebut, teman-temannya hanya menggangkat bahu acuh. Tidak mau menjelaskan secera mendetail.

"kayak apa sih sebenarnya tuh orang, Je?"
Tanya Lisa kepada Roje, teman sebangkunya. Ia tengah memasukan semua buku dan alat tulis kedalam tas.
"kerjaan kalian semua bergosip mulu. Palingan juga gantengan ajushi gongyoo."
Lanjutnya, kemudian mereslething tas.

"nggak capek apa, Lo dari sebulan lalu nanya hal sama terus."
Sahut Roje menenteng tas abu-abu di pundak. Ada boneka kecil menggangntung di bawah tasnya.
"jadi anak sekolah itu rajin, biar nggak ketinggalan informasi penting."

Keduanya keluar dari ruang kelas bersamaan.
"penting dari mana? yang kalian bahas itu hanya hot daddy, cih."

Roje menunjuk wajah Lisa dengan jari telunjuk.
"Tapi Lo pensaran juga, kan."

Tetapi Lisa terlalu gengsi untuk menggakui. "siapa bilang?"

"Lo barusan."

Menggambil langkah lebar dalam keterdiaman. Menepi kepinggir ketika beberapa siswa dari gedung kelas A+ lewat. Pada pembelokan menuju tangga turun kelantai dasar, keduanya di cegat oleh tiga orang siswi. Berseragam ketat dengan rok pendek di atas paha.

"Buru napa sih?"

"Lo berdua tuh, jalannya udah kayak penggantin menuju altar tau nggak."

"Sabar dong. Kelas Gue ama Lisa kan, baru kelar. Masa iya, masih ada guru kita main nyelonong aja kayak kambing."

"Gitu juga bukan ide buruk."
Lalu kelimanya tertawa serempak.

Im Lalisa, si anak bandel suka membolos saat jam pelajaran matematika, bersembunyi di kantin dengan alasan lapar.

Hot Daddy(End)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang