Tidak selemah dan serapuh di pikirkan. Ia kuat dan juga mampu.
💜💜💜
Saat masih kecil, Lisa pernah terlibat perkelahian di antara salah satu murid yang mengikuti les gitar. Waktu itu, Lisa masih berumur sepuluh tahun. Permasalahannya anak kecil sebaya Lisa itu, mengejek kalau gitar milik Lisa terlihat norak dan ketinggalan zaman.
Tidak mau kalah, Lisa juga ikut menghina gitar milik anak kecil itu. Perbedebatan makin memanas, ketika kelas les gitar berakhir. Di saat semua murid menunggu jemputan datang, Lisa dan anak kecil tadi justru saling cakar.
Gitar yang Lisa dapatkan ini dari seorang cowok anak SMA, salah satu kerabat jauh ayahnya. Seminggu lamanya mereka menginap di rumah Lisa dan ketika akan kembali pulang, cowok itu menghadiahkan Lisa sebuah gitar. Sebab itulah, Lisa begitu kesal ketika ada orang yang menghina barang pemberian itu untuknya.
Ketika aksi saling mencakar di lerai, anak gadis tadi dengan sengaja membanting gitar Lisa menyebabkan beberapa senarnya putus lalu tertawa mengejek.
"Lihat saja, bahkan tali senarnya begitu mudahnya putus. Sudah tau barang ketinggalan zaman, tapi masih mau di bawah ketempat les buat belajar gitar. Beli saja sana yang baru." Teriak anak itu dari kerumunan orang-orang di sekitarnya.
Bukan seperti anak kecil pada umumnya, yang akan menangis ketika di ejek demikian. Lisa justru menggambil gitar yang senarnya sudah putus itu. Memperkiran cara paling pas buat membalas ucapan anak gadis tadi.
Orang-orang di sekitar sana bukannya merasa iba justru ikut menertawakannya. Terlalu senang melihat anak nakal seperti Lisa dapat di kalahkan hanya dengan sebuah gitar kuno. Nyatanya hal demikian memicu kemarahan Lisa yang sudah di pendamnya sejak mengikuti les gitar.
Lisa berlari penuh, menerjang dari arah belakang punggung anak tadi. Tanpa ampun Ia memukul anak tadi dengan gitar yang di bawahnya. Kegaduhan di areal parkir membuat semua orang tua murid berlari menyelamatkan anak mereka masing-masing.
Sampai tiba Artika di lokasi kejadian, gitar milik Lisa sudah hancur. Setelah memukul sekali anak gadis tadi, Lisa memilih menghancurkan sendiri gitar tersebut di atas aspal yang keras.
Kalau Lisa sudah besar nanti mau nikah sama kakak. Kakak mau kan, nikah sama Lisa?
Sepenggal kata manis yang pernah Lisa ucapkan untuk cowok saudara jauh ayahnya itu, tiba-tiba saja tergiang. Meskipun Lisa sudah tidak ingat pasti seperti apa wajahnya sekarang, tapi itu menjadi penguat bagi dirinya melawan June.
Kalau Ia tidak bisa menggunakan kedua kakinya, maka Lisa masih punya tangan. Ingat, June di pengaruhi alkohol. Kesadarannya bahkan timbul tenggelam dan juga Ia mendapatkan luka cukup parah di pelipisnya.
Menggepalkan kedua tangan kuat-kuat, Lisa meninju rahang bawah June. Hingga membuat June jatuh kesamping. Lalu menyusul tinju Lisa lainnya, Lisa memukul apa saja. Entah itu hidung, bibir, mata, pipi pokoknya Ia akan membuat June mati.
Emosinya sama, ketika Ia melihat senar gitarnya putus. Kalau saja waktu itu Lisa tidak ingat nasihat guru di sekolah untuk tidak memukul orang lain di luar sekolah, maka Lisa akan mencatatkan namanya sebagai anak di bawah umur yang membunuh temannya.
Lisa turun dari kasur, menggambil kembali lampu duduk di dekat pintu. Sebelum June benar-benar bangun dan datang menghampiri, Lisa lebih dulu maju mendekat. Tidak ada rasa takut di dirinya.
Gadis itu kembali memukul pelipis June. Tetapi dengan tenaga berbeda dan tentu jauh lebih sakit dari sebelumnya.
"BRENGSEK!! GADIS SIALAN!!"
Tidak peduli akan umpatan di dengarnya, Lisa justru semakin membabibuta. Memukul pelipis June berulang kali. Walaupun June masih sempat menghalau dengan tangan, tapi tidak menyurutkan kemarahan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy(End)✔
Short StoryCover by @mojibang Kim Taehyung seorang duda keren dengan segala pesona mematikannya. Mendambakan seorang wanita setia untuk menjadi ibu bagi dua anaknya. Im Lalisa, siswi SMA tingkat akhir harus berurusan dengan Taehyung akibat ulah teman-temannya...