[RoVin] Happy Birthday

1.8K 210 56
                                    

"Happy Birthday~"

Alunan lagu mulai terdengar membuat aero shock. Ia tidak menyangka semua teman dan saudaranya mengingat dan merayakan hari lahirnya. Ia benar-benar tersentuh. Belum lagi beberapa teman-temannya memberikan penampilan spesial untuknya.

"Happy birthday, bro.."

Aero dengan semua kebahagiaannya mendatangi semua teman-temannya. Senyum tidak pernah luntur dari bibirnya. Ia sangat bahagia.

Terlalu bahagia sampai lupa akan ponselnya yang sejak tadi berdering menampilkan panggilan dari sosok yang sangat ia cintai.

"Bang, kesini.."

Aero sibuk mendatangi teman-temannya satu persatu. Benar-benar lupa akan benda persegi yang sekarang layarnya menghitam gara-gara kehabisan daya.

.
.
.

Hiruk pikuk mulai reda. Musik mulai dimatikan. Minuman dan makanan hanya tersisa sedikit dimeja. Namun, kebahagian aero masih tersisa. Ia begitu bahagia bersama sahabat dan saudaranya melewati hari bahagianya ini.

"Bang.."

Aero melirik kearah aqsa yang masih terkekeh melihat kearah ponselnya.

"Coba lihat bang.."

Aero ikut menatap ponsel aqsa sampai ia teringat akan ponselnya.

"Ponsel gue mana sa?"

"Lah mana gue tau. Terakhir ngevideo apa coba." Tanya aqsa.

Aero mulai mencari ponselnya dengan panik. 15 menit kemudian benda persegi itu mulai terlihat, itupun ia menemukan di bawah kursi bar yang sudah di sewa seharian oleh temannya.

"Shit.. mati coba." Aero berjalan menuju meja bartender dan meminta tolong pada petugas disana untuk mengisi daya batere aero. Menunggu dengan tidak sabaran sampai baterenya terisi sedikit.

"Double shit.. mampus.."

Dahi aqsa berkerut, "apa sih bang?"

"Kevin ada hubungin lu?"

"Ada tadi.."

"Terus lu bilang apa?"

"Ya bilang aja kalo lu lagi sama temen-temen lu dan yang lain."

Aero mengumpat untuk kesekian kalinya. Ia mengutak atik ponselnya sambil bibirnya tak berhenti mengeluarkan umpatan.

"Marah ini.."

"Kenapa?"

"Kevin dari tadi ngehubungin gue. Tapi tau lah, mati ini ponsel." Aero mendekatkan ponselnya kearah telinga, berusaha menggubungi orang yang mengisi missed call terbanyak di recent callnya, kekasihnya.

"Gak diangkat. Coba telpon dia dong,sa.."

"Jangan bawa-bawa gue ya. Gak ikut-ikut. Urus aja masalah lu sendiri." Seru aqsa. Ia menyimpan ponselnya dengan cepat. Cukup sudah dia ikut campur urusan aero dengan kevin. Terakhir kali ia ikut campur, kevin jadi ikut mendiamkannya, padahal kan dia cuma bantu aero saja.

"Cabut dulu."

"Mau kemana bang?"

"Asrama kevin."

"Lah gila.. gue ditinggal? Gabisa. Lu harus anter gue dulu ke rumah."

Aero berdecak sebal, "yaudah buruan, sa. Ngapain sih masih duduk disana."

"God.. sabar dong bang elah.." aqsa bangkit dengan menggerutu.

.
.
.

Aero menyetir seperti orang kesetanan. Sebenarnya ia masih di bawah pengaruh alkohol juga karena di pesta tadi ia sempat minum beberapa teguk. Aqsa di sampingnya masih tetap mengomel, mengometari cara aero mengemudi, sedikit banyak khawatir juga. Ya meski jalanan sepi, tapi kan mengemudikan kendaraan seperti ini apalagi dibawah pengaruh alkohol kan cukup menyeramkan.

[Badminton Atletes] Amar Where stories live. Discover now