Jam di kamar sore itu menunjukkan jam 07.00 pagi. Hari ini Sora bangun lebih pagi daripada biasanya entah apa yang terjadi padanya, tapi Sora merasa bahwa kepalanya sangat pusing. Bahkan untuk duduk saja Dia sangat kesulitan karena kepalanya yang sedang pusing.
"Ugghh.. kepalaku.." ucap Sora dengan nada sedikit mengeluh. "KAKAK !! Kumohon kemarilah, kepalaku sangat sakit .." Jerit Sora. Untunglah kamar Kei dan kamar Sora bersebelahan, sehingga Kei yang mendengar jeritan Sora langsung pergi ke kamar adiknya itu.
--ckiit--
"Sora ! Ada apa ? Kenapa kau berteriak ?" Tanya Kei dengan nada cemas.
"Kak tolong aku, rasa sakit itu muncul lagi. Aku mohon, aku sudah tidak kuat lagi menghadapi rasa sakit ini" jelas Sora kepada kakak nya.
"Apakah kamu berusaha untuk mengingat kembali, Masa lalu itu Sora ?" tanya Kei kepada Sora yang sedang berusaha untuk menahan rasa sakitnya.
"Tidak !!"Ucap Sora dengan nada sedikit berteria karena rasa sakit di kepalanya.
"Sora, Tenang lah, Coba lah untuk menarik nafas lalu membuangnya secara perlahan. Aku disini, disampingmu, Tenanglah Sora." Ucap kei perlahan kepada sora.
"Kak.. kepalaku sakit.. aku garus bagaimana ?? Uugghh.." Seketika, wajah Sora terlihat begitu pucat, badannya pun semakin bergetar menahan rasa sakit di kepalanya yang sedang ia rasakan saat ini.
"Sora, tunggu di sini, aku akan menelpon dokter untuk mengecek keadaanmu." Dengan segera, kei langsung mengambil handphone nya san menelfon dokter.
"Selamat Pagi dokter, Apakah anda sedang sibuk jika tidak, saya ingin meminta bantuan untuk mengecek adik saya. Sepertinya rasa sakit itu muncul lagi kepadanya. Jelas Kei kepada dokter tersebut.
"Oh tentu saja bisa, tunggu saya ya Kei, saya akan berangkat ke rumah Anda sebentar lagi." Jawab dokter itu
"Baiklah dok, jika sudah sampai rumah langsung saja masuk ke kamar Sora, saya ada di sana bersama dengan Sora." Ucap kei di telponnya
"Baiklah." jawab dokter itu singkat.
Tidak lama kemudian, dokter tersebut datang ke kamar Sora
"Dokter.. tolong.. rasanya kepalaku sangat sakit.." Keluh Sora.
"Nona Sora, saya akan menyuntikkan obat bius kepada anda agar anda bisa lebih tenang dan beristirahat." Sahut dokter itu disamping Sora
"Lakukan apapun untuk adikku dok." Ucap Kei dengan nada khawatir.
"Tentu saja, saya akan berusaha disini, anda bisa menunggu di luar dulu."
Setelah kurang lebih 15 menit Kei menunggu, akhirnya dia bisa mengecek keadaan Sora.
"Bagaimana dokter ?" Tanya Kei
"Tenang saja, dia ajan lebih baik jika istirahatnya cukup dan meminum resep obat yang kuberikan secara teratur dan tidak berlebihan." Jawaban dokter itu membuat Kei bisa merasa sedikit lebih tenang, walau sebenarnya dia masih khawatir.
"Baiklah dokter, teeimakasih." Jawab Kei.
"Sama sama, kalau begitu saya permisi ya Kei." Sahut dokter itu sambil menuju ke arah mobilnya.
Setelah dokter itu pulang Kei langsung menuju kamar sora sambil menelfon Clarra.
--Kriing.. Kriing.. Kriing..--
Telfon Clarra berdering, dia segera melihat siapa yang menelfonnta dan segera mengangkatnya.
"Halo, kak Kei, ada apa ? Kenapa menelfonku ?" Tanya Clarra.
"Oh, halo Clar, maaf mengganggu, tapi bisakah kau datang kemari dan menemani Sora ?" Jawab Kei.
"Oh.. tentu saja bisa, memang ada apa kak ?" Tanya Clarra lagi.
"Sepertinya bayangan dari masa lalu itu kembali muncul di kepala Sora." Sahut Kei di telfon.
"APA !! Baiklah, aku akan segera kesana, tunggu aku kak" Balas Clarra dengan cepat.
"Baiklah, akan kutunggu" Balas Kei.
Halo.. maafkan saya yang baru update lagi setelah sekian lama.. dikarenakan jadwal saya dan rasa malas saya yg sering muncul. Jadi, mohon dimaklumi.
-Aiko-
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
RandomKei, Devan, Sora, dan clarra adalah 4 orang sahabat yang selalu bersama semenjak mereka kecil. Sebenarnya Kai dan Sora adalah kakak beradik. Sora, Devan, Dan clarra seumuran, sedangkan kei adalah yang paling tua diantara mereka ber-empat. Persahabat...