--Kriiingg..--
Bel sekolah berbunyi, menandakan kalau istirahat sudah tiba dan waktunya murid murid makan siang.
"Sora !!" ...
--Brak--
Suara pintu terbuka dengan kencang, Sora berpikir bahwa tidak mungkin putra yang datang, karena dari cara orang tersebut membuka pintu saja sudah jelas bahwa dia sedang tergesa gesa.
"SORA!! Bagaiamana keadaanmu sekarang ?" Suara itu datang dari 2 orang yang Sora kenal, bahkan sangat dekat dengannya, ya, Kakaknya yaitu Kei dan Clarra yang datang untuk memeriksa keadaannya.
"Aku baik baik saja, tapi tubuhku masih terasa lemas." Jawab Sora pelan.
"Kenapa kepalamu sampai diperban begini Sora ?" Tanya Clarra cemas.
"Karena saat aku terjatuh, kepalaku terbentur meja, karena itulah kepalaku harus di perban." Jelas Sora pada Clarra yang didengarkan juga oleh Kei.
"Oh ya, Sora, siapa yang membawamu kesini ? Dan siapa yang memberikan perban itu ? Aku ingin berterima kasih padanya." Tanya Clarra lagi.
"Putra, dia yang membawaku kesini s dan memberiku perban ini. Jika kau ingin bertemu dengannya tunggulah disini, dia bilang dia akan datang lagi." Jawab Sora.
"Hm.. baiklah." Angguk Clarra.
Tidak lama kemudian, disaat Sora, Clarra dan Kei sefang mengobrol pintu UKS terbuka dan muncul lah Putra dibalik pintu itu.
--ckleek--
"Permisi, apakah saya diizinkan masuk ?" Putra meminta izin kepada Sora, Clarra, dan juga Kei
"Ah putra, masuklah, kami sudah menunggumu" Sora mempersilahkan.
"Menungguku ? Tapi ada apa ? Apakah aku berbuat suatu kesalahan ?" Jawab Putra dengan nada sedikit keheranan.
"Tidak Putra, kau tidak melakukan kesalahan apapun, justru aku ingin berterima kasih karena kamu telah bersedia untuk menolong adikku saat itu" Jawab kei sembari berusaha untuk membuat Putra merasa lebih rileks.
"Ya putra, kalau kau tidak ada disana aku tidak tahu apa yang kan terjadi Sora selanjutnya." Clarra menambahkan.
"Ah, sama-sama saya juga senang bisa membantu Sora. Kebetulan saya juga bersangkutan dalam masalah tadi, karena itulah membantu Sora adalah tugas saya saat itu." Jawab Putra Ramah
"Oh ya, kakak, kemana Dev ? Dia tidak datang ?" Tanya Sora yang sekaligus memecah keheningan."
" Devan tidak bisa karena datang dia harus mengikuti ujian susulan dikarena saat ulangan dia sempat tidak masuk." Jawab Kei.
Tidak terasa, sudah cukup lama mereka ber-4 mengobrol bersama, hingga waktu untuk masuk kelas berbunyi lagi.
"Baiklah, kami pamit Sora, jika ada apa apa, hubungi saja salah 1 dari kami atau Devan." Sahut Kei kepada Sora.
"Hm, baiklah" jawab sora.
"Eh, Putra, tunggu !!" Panggil sora.
"Iya Sora, ada apa ? Kenapa kau memanggilku ?" Tanya Putra kebingungan.
"Aku tidak tau nomormu" jawab Sora.
"Oh, nomorku 085********* atas nama Putra dari kelas X-B." Jawab Puta.
"Terimakasih." Balas sora dengan sebuah senyuman
"Sama sama Sora." Senang dapat membantumu balas Putra.
Setelah mereka ber-3 pergi, sora berpikir, kenapa Putra sangat baim kepadanya. Padahal sebelum ini mereka belum pernah bertemu. Apakah karena rasa kasihan ? Rasa bersalah ? Atau yang lainnya ? "Sebenarnya aku senang dibantu, tapi oleh orang asing ? Yang bahkan aku tidak mengenalnya dan aku yakin dia juga tidak mengenalku sebelumnya." Batin Sora. Sekarang dia malah bertanya kepada dirinya sendiri. Haruskah dia senang karena telah dibantu, atau harus merasa was was karena dia telah dibantu.
Hai.. sesuai perkataan saya, sata akan double update.. tapi ternyata lebih awal ya.. hehe.. maaf.. baiklah terimakasih telah membaca :)
-aiko-

KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
RandomKei, Devan, Sora, dan clarra adalah 4 orang sahabat yang selalu bersama semenjak mereka kecil. Sebenarnya Kai dan Sora adalah kakak beradik. Sora, Devan, Dan clarra seumuran, sedangkan kei adalah yang paling tua diantara mereka ber-empat. Persahabat...