Life Scenario [Hunkai]

Chapter 1

@eLfarhany

Cast :

Oh Sehun

Kim Kai

Baku!

Drama | Hurt/Comfort | Life | Romance

Warning Typo!Without Editing

HAPPY READING!

.

.

.

Ckrek Ckrek

Slash!

Jepretan dari puluhan kamera terdengar, dengan flash yang terus menyala setiap detiknya. Puluhan wartawan itu kini berkumpul, berdesakan di depan sebuah perusahaan ternama untuk meliput pasangan fenomenal tahun ini. Tentu saja Oh Sehun dan Kim Kai. Beberapa pertanyaan terus bersahutan dengan mix kecil yang mereka julurkan di dekat pasangan fenomenal itu. Beruntung pengawal pribadi, security, serta asisten mereka cukup untuk mencegah puluhan wartawan agar tak terlalu dekat dengan Sehun dan Kai.

"Tuan, apakah tidak berencana memiliki seorang anak?"

Salah tau pertanyaan menarik perhatian Sehun, ia menggaruk pelan pelipisnya kemudian memberi senyuman terbaiknya dengan Kai yang menggandeng lengan kirinya. "Sepertinya Tuhan belum percaya pada kami." Jawabnya dengan kekehan.

"Kami masih bahagia tentu saja. Asalkan kami bersama, itu lebih dari cukup." Timpal Kai, senyum manisnya membuat beberapa reporter disana terpesona. Kai adalah pasangan cantik yang sempurna.

"Aku mencintaimu." Ucap Sehun memandang pipi Kai, tak ingin memandang manik pemuda di sampingnya.

"Aku berharap kau tidak sedang menggodaku." Balas Kai memaksakan senyumnya, membuatnya seolah-olah ia tengah tersipu.

"Ouh!" Seruan para reporter membuat Sehun dan Kai berteriak lega dalam hati.

Sehun menunduk, mengusak hidungnya pelan, tertawa kecil setelah mendengar ucapan manisnya bersama Kai. Sepertinya mereka berbakat menjadi pemeran drama. Merasa bosan, ia mencolek lengan asistennya, berbisik untuk segera menyelesaikan wawancara mendadak ini. Ia merasa penat setelah mengurus segala pekerjaannya yang menumpuk satu hari ini, dan ia tak yakin akan terus berhasil mempertahankan senyum palsunya di hadapan publik. Tubuh dan pikirannya terlalu lelah, ia butuh sedikit hiburan saat ini.

"Baiklah. Cukup sampai disini, Tuan Sehun dan istrinya harus segera pulang." Ujar asisten Sehun dengan senyum permohonan maaf, menyuruh para pengawal untuk mencegah para reporter mengejar Sehun dan Kai yang mulai berjalan menjauhi pelataran perusahaan.

Kai berhenti melangkah saat sampai di depan pintu penumpang sisi belakang, melepas kaitan lengannya dengan Sehun kemudian menatap lelaki yang lebih tinggi darinya, membiarkan pintu penumpang yang baru saja dibuka oleh supir pribadinya. "Kau pulanglah. Aku ada urusan."

"Urusan?" Sehun mendengus. "Kau tidak lihat wartawan gila di belakang kita?" Tanyanya sarkas.

"Tentu saja aku lihat. Tapi urusanku sangat penting dan.., aku tidak perlu menjelaskannya karena aku yakin kau tidak mau tau." Balasnya tersenyum manis, ia tidak mau kamera yang masih menjepret mereka di belakang sana mengabadikan wajah datarnya dan membuat berita buruk yang melebih-lebihkan.

"Dan kau membiarkanku naik taksi?"

"Ponselmu masih berfungsi kan? Hubungilah supirmu dan suruh mereka menjemputmu."