Chapter 2

2.4K 416 35
                                    

@eLfarhany

Cast :

Oh Sehun

Kim Kai

Baku!

Drama | Hurt/Comfort | Life | Romance

Warning Typo!Without Editing

HAPPY READING!

.

.

.

Matahari semakin naik, sinarnya yang terik menerobos celah-celah gorden yang tak tertutup rapi. Membuat kelopak mata milik Sehun bergerak merasa terusik. Keningnya mengernyit dalam dengan dengusan pelan dari bibir tipisnya. Beberapa detik kemudian ia memaksa kelopak matanya untuk terbuka, memandang langit-langit kamarnya yang berwarna putih polos. Tangannya memijat pangkal hidungnya pelan sebelum mendudukkan diri dan bersandar pada headbed.

Sehun menoleh ke kanan,melihat ranjang milik Kai yang kosong dan rapi. Sepertinya istrinya itu sudah berangkat ke kantor lebih dulu.

"Ekhmm.." Dehem Sehun merasa tenggorokannya sedikit kering, ia sedikit menunduk dan menemukan nampan diatas nakasnya. Diatas sana terdapat satu mangkuk bubur dengan suiran ayam dan kuah bening di sampingnya. Gelas tinggi berisi air putih dan beberapa pil obat membantu memenuhi nampan putih disana.

Tangan Sehun terulur, mencabut sebuah note kecil yang menempel pada permukaan samping gelas.

Makanlah.
Aku tidak memasukkan racun disana karena aku masih mempunyai hati.

Singkat, namun mampu menohok hati Sehun. Meski begitu ia tetap meraih mangkuk bubur disana. Melahapnya perlahan sembari mengingat-ingat apa yang terjadi padanya kemarin. Ia tidak mabuk tentu saja. Yang ia ingat, sepulang dari apartemen Lisa tubuhnya ambruk begitu saja di atas ranjang, tak mampu melakukan apapun dan hanya meringkuk tidur. Mengabaikan rasa pening yang hebat pada kepalanya. Hanya itu.

Jika diingat berarti dirinya telah tertidur selama sehari penuh tanpa makan dan minum. Pantas saja tenggorokannya kering.

Sehun menggelengkan kepalanya pelan, ia akan berhenti mengingat agar kepalanya tak kembali pusing. Itu sangat menyakitkan. Ia lebih memilih untuk menghabiskan bubur pada pangkuannya, menenggak air putih dan tak lupa meminum obatnya.

.

.

.

"Oppa."

"Hmm?"

"Aku bosan. Oppa tidak bosan?"

Kai menghela nafas, meletakkan pena yang sedari tadi ia pegang untuk menandatangani atau mencoret beberapa proposal di atas mejanya. Mengangkat wajahnya, Kai menatap Yeri yang duduk di depannya seraya menunjukkan wajah cemberutnya.

"Jika kau bosan keluarlah. Aku tidak menyuruhmu ada disini." Balas Kai malas.

"Tapi aku baru saja datang dari penelitianku diluar kota. Aku butuh teman Oppa.." rengek Yeri.

"Aku sedang bekerja Yeri-ah.." Balas Kai mencoba melembut.

"Luangkan waktu untukku sebentar saja. Ya ya?"

"Kenapa tidak minta ditemani Jungkook saja?"

"Dia selalu sibuk. Aku membencinya." Decak Yeri melipat tangannya di depan dada.

Life Scenario [Hunkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang