Part 3 (Aku cinta)

1.1K 195 119
                                    

Aliando Wijaya
Sisy Rosse Swan

NO COPAS NO BULLY

....

....

"NGOMONGIN KAMU!" ujar mereka berdua bersamaan.

Ali melirik bingung ke arah Leon dan Dara. Apa yang salah dari dirinya kenapa Mama dan Papanya serentak mengatakan ngomong dirinya dengan mimik yang jengkel.

"Ngomongin Ali?" Alis pemuda itu berkerut bingung. "Apaan?"

"SOAL PACAR KAMU," serentak lagi Dara dan Leon bersuara lantang.

"Pacar?" Ali tersenyum remeh. Dia hampir tertawa geli. "Papa sama Mama aneh deh, Ali belom punya pacar Ma..., Pa...,"

"Tuh kan bener apa kata Mama," seru Dara sumringah. "Ali gak mungkin punya pacar! Dia kan gak pernah tertarik sama yang namanya cewek,"

Leon cuma menanggapi dengan menaikkan ke dua pundaknya. Sedangkan wajah Aliando berubah cengok.

"Maksud Mama apa tadi ngomong Ali gak pernah tertarik sama perempuan? Ali normal ya Ma! Cuma belum nemu ja cewek yang pas, Mama kok tega bener ngatain anaknya gitu," wajah Ali berubah cemberut.

Ini bedanya Aliandra kalau Ayah kandungnya itu super arrogan dan cool banget Aliando kebalikannya. Dia manja dan gampang gambek.

Leon tidak peduli dia memilih bangkit dari duduknya menuju meja makan sedangkan Dara tentu saja mendekati Ali merangkul pundaknya dan berbisik, "Mama canda sayang! Ke meja makan yuk! Kita makan malam! Mama masakin masakan kesukaan kamu martabak telor! Suka kan?"

Dara tau aja kalo sekarang anaknya itu udah kelaparan banget. Dengan senyuman yang terukir di bibirnya Ali menoleh dan langsung berdiri dari duduknya.

"Mama bilang kek dari tadi, Ali laper tau Ma dari siang kagak makan,"

"Kok bisa gak makan?"

"Udah nanti aja ceritanya, sekarang kita makan malam dulu,"

"Aliiii!!! Sayaang!! Cepetan mau makan malam gaakk! Papa laper nih!!" suara teriakan Leon membuat langkah Dara dan Ali segera menuju meja makan. Mereka gak ingin membuat Leon menunggu lama.

....

Tepat jam sembilan malam Aliando menghubungi Ibu kandungnya di Jakarta. Di sana sekarang masih jam Dua siang. Jadi sudah lewat makan siang. Baru sehari tapi rasanya sangat rindu.

"Bunda...," suara Ali selalu kedengaran sedih jika menyangkut Ibu kandungnya.

"Ya sayang kenapa telvon bunda?"

"Huufh! Bunda gak rindu Ali? Kalo Ali gak nelvon bunda duluan Bunda pasti gak nelvon Ali,"

"Maaf sayang bunda cuma gak mau ganggu kamu, siapa tau kamu sibuk cari mantu buat bunda,"

Mata Ali berputar jengah, nafasnya hampir tertahan untuk sesaat, "Mantu lagi.., udah ketemu kok Bunda tapiii dia masih kuliah semester terakhir. Kayaknya Ali jatuh cinta Bunda,"

Prilly terdengar bahagia, suaranya berubah ceria, "Oh ya? Siapa namanya? Udah kenal keluarganya? Cepet bawa ke sini! Kirim fotonya nak! Bunda mau liat!"

"Satu-satu Bunda kalo nanya, namanya Sisy. Sisy Rosse Swan! Ali belum ketemu orang tuanya. Itu bunda cewek yang Ali tolong kemaren. Yang pernah Ali ceritakan. Kalo wajahnya Ali belom punya fotonya. Ntar deh Ali curi di foto profil di wa dia. Abis ini yaa bunda Ali kirim," cerocos Aliando tanpa henti.

"Oh ya udah! Bunda tutup dulu telvonnya,"

"Huufh' nanti Bunda! Ali kan masih kangen Bunda!"

"Tapi Bunda mau tau sekarang nak,"

TERLANJUR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang