Special Episode: Akaashi's Birthday

526 80 32
                                    

Aku melihat pantulan diriku di kaca sekali lagi. Satu per satu riasanku kuperhatiikan dengan seksama.

Aku tak ingin terlihat ada kurang pada diriku di hari yang istimewa ini.

Hari ini. Tanggal 5 Desember.

Ulang tahun dari Akaashi Keiji.

Salah satu pemain voli pro yang bermain untuk Tim Nasional Jepang.

Salah satu orang yang terlampau sabar untuk mengurusi orang-orang yang merepotkan di sekitarnya.

Salah satu dari sekian banyak orang yang kukagumi atas apa yang mereka capai.

Dan yang terpenting.

Satu-satunya kekasihku.

Aku tersenyum di depan kaca. Mengingat hari saat aku menyatakan perasaanku pada Akaashi. Sudah berapa tahun ya? Aku menembaknya waktu itu saat kita berdua masih SMA.

Sedang hari ini? Akaashi sudah genap berumur 23 tahun dan aku sudah 22 tahun.

Lama sekali, eh? Aku bahkan tak menyangka hubungan kita akan awet seperti ini. Padahal adu argumen dan percekcokan pun sering terjadi.

Malah kalau tidak salah ingat, Akaashi sempat menolakku saat aku menyatakan perasaanku. Katanya dia harus fokus pada latihannya dan takut tak bisa membagi waktu. Juga alasan lain yang tak begitu kuperhatikan.

Tapi aku ini keras kepala. Makanya dia kupaksa. Pfft-

Akhirnya dia mau juga.




Lah, kok malah jadi nostalgia ya? Sebaiknya aku bergegas karena hari ini aku, dan juga beberapa teman lain, sudah merencanakan pesta kecil-kecilan untuk Akaashi.

Daripada kencan romantis berdua dengan Akaashi, aku lebih memilih pesta seperti ini. Karena toh kencan pun bisa dilakukan kapan-kapan, kan?

Hari istimewa seperti sebaiknya digunakan untuk berpesta dengan teman-teman sampai pagi~

Aku meraih tas kecilku dan kuselempangkan pada bahu kiriku. Dan sebelum benar-benar pergi, untuk terakhir kalinya aku melihat cermin.

"Aku siap!"

Aku tersenyum lebar sebelum melaju ke arah pintu keluar dan membukanya.

"Aku berangkat~"

Ucapku pada udara. Tak ada yang menjawab tentu. Aku kan tinggal sendiri. Kalau ada yang menjawab malah horror jadinya.

Aku segera menutup pintu dan menguncinya. Langkahku kini membawaku menuruni tangga dan menuju jalan utama.

Aku sudah memesan taksi tadi, jadi tinggal ditunggu sebentar. Tentu aku tak ingin riasanku rusak hanya karena aku naik bus, kan?

Tujuanku saat ini adalah apartemen Bokuto-san.

Yup. Kita semua memang setuju mengadakan pesta kejutan di apartemen Bokuto-san karena dia sering menyuruh Akaashi main ke sana. Jadi Akaashi tidak akan curiga kalau tiba-tiba Bokuto-san menyuruhnya datang, kan?




Taksi yang kutunggu akhirnya datang dan aku segera masuk ke dalam. Setelahnya aku mengatakan alamat tujuan lalu bersender di bangku penumpang dan bersantai.

Tanganku kini merogoh tasku dan menggapai ponsel pintarku. Aku membuka grup chat yang dinamai 'Ciwi Rumpik'.

Padahal anggotanya hanya berisi tiga orang denganku tapi grup itu memang ramai sekali.

DREAMWhere stories live. Discover now