"Yak!! Park Woojin" ucap Jihoon yang tengah berdiri bersandar pada dinding samping lift dengan senyum smirknya.
"Sudah selesai bersenang-senang ?" tanya Park Jihoon, ia menjauhkan badannya dari dinding gedung apartemen tersebut.
"Park Jihoon kau kemana saja tadi ?" tanya Woojin
"Aku marah padamu" ucap Jihoon.
"Kau taukan aku tidak bisa berpura-pura kalah jika sudah di area balap" ucap Woojin membela diri.
"Ckk, dasar laki-laki tidak peka" ucap Jihoon kesal dan masuk ke apartemen Woojin tanpa memperdulikan Woojin yang tengah terdiam didepan pintu.
"Heii, Park Jihoon apa salahku kali ini ?"
"Kau tau, aku baru pertama kali bertemu namja tidak peka seperti dirimu" ucap Jihoon yang kini tengah duduk di sofa yang ada di apartemen tersebut.
Woojin juga kini mengikuti Jihoon, dan duduk di samping namja berwajah cantik itu.
"Hei, aku benar-benar tidak tau, tidak mungkin karna aku menang tadikan" ucap Woojin.
Jihoon yang kini sudah muak dengan Woojin langsung mengambil bantal sofa dan memukuli namja bergingsul itu.
"Dasar laki-laki tidak peka, ish berapa jalang yang menciummu tadi" ucap Jihoon sambil terus memukuli Woojin.
"Aww, yakk, sakit Park Jihoon" Woojin menangkis pukulan-pukulan Jihoon.
Woojin kemudian menangkap tangan Jihoon "kalau cemburu bilang saja Jihoon-ah kau tau kan aku tidak peka"
Jihoon melepaskan bantal sofa yang ia pegang dan menghentakan tangan Woojin
Ia mendekat ke arah Woojin
Cup
Ia mengecup pipi kanan Woojin
"Dimana lagi para jalang itu menciummu ?" tanya Jihoon.
Woojin menunjuk pipi kanannya sambil tersenyum
Cup
Jihoon mencium pipi kanan Woojin
"Di sini juga" ucap Woojin lagi menunjuk pipi kirinya
Cup
"Awas jika ku lihat kau membiarkan para jalang itu menciummu, aku akan membunuhmu" ucap Jihoon menatap namja di sampingnya
Woojin menggaruk lehernya yang tidak gatal " tidak akan lagi" ucap Woojin tersenyum manis memperlihatkan gigi gingsulnya yang membuat senyum tersebut makin terlihat manis
"Hhmm, baiklah aku pulang dulu" Jihoon berdiri dari duduknya
"Heii kok cepat sekali, aku masih kangen tau" Woojin menarik tangan Jihoon
"Itu hukuman untukmu" ucap Jihoon.
"Hooni-ahh" ucap Woojin manja. Siapa yang sangka seorang Park Woojin ketua dari The Kings yang paling disegani bersikap imut di depan seorang Park Jihoon yang merupakan musuh bebuyutan dari gengnya sendiri.
"Aigoo, makanya"
Cup
"Bibir ini hanya milikku dan kau hanya milikku" ucap Jihoon setelah mencium bibir Woojin sedetik.
Woojin menarik Jihoon kembali, mendudukan namja manis itu di pangkuannya kemudian mencium bibir Jihoon lama
Merasa pasokan oksigen berkurang Woojin melpaskan ciumannya.
"Ayok, ku antar pulang" ucap Woojin
"Tidak usah aku bawa mobil" jawab Jihoon
"Hhmm Ya sudah hati-hati, kalau terjadi sesuatu langsung hubungi aku" ucap Woojin
"Iyaa,, aku pulang" ucap Jihoon kemudian beranjak dari apartemen Woojin.
Beberapa menit setelah Jihoon pulang ponsel Woojin berbunyi nama Sungwoon tertera di sana, Woojin langsung menjawab telpon tersebut.
"Hallo hyung ada apa ?" tanya Woojin to the point
"Anak-anak Wolfs datang menyerang" ucap Sungwoon diseberang telpon
"Kenapa bisa ?" tanya Woojin, ia menghembuskan nafas lelah
"Sebaiknya kau ke sini Woojin-ah, di sini sangat kacau" ucap Sungwoon
"Bahkan Si Park jihoon juga ada di sini tengah adu jotos dengan anak-anak" tambah Sungwoon lagi.
"Okey, aku ke sana sekarang" ucap Woojin khawatir.
TBC.
Up lagi...
Jangan lupa Voment yah Chingudeul...
Salam CINTANYA BUNSSODAN❤
KAMU SEDANG MEMBACA
2PARK °^Baekstreet^°
FanfictionKisah Park Woojin dan Park Jihoon yang menjalin kasih dibalik 2 kubu yang mengharuskan mereka menjadi musuh bebuyutan. Ada member Wanna One juga and anak-anak Produce 101 dan idol idol lain. Warning BxB !!!