Another Side

Seorang Lain

Keesokan harinya, Rin diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Mama Rin mengurus biaya rumah sakit di bagian administrasi, sementara Rin berjalan sendirian menuju mobil mereka yang terparkir di luar.

Saat Rin berjalan di lorong rumah sakit, tiba-tiba dia diserang oleh seseorang. Pria itu memiliki aura mengerikan yang membuat Rin gemetar ketakutan. Namun, sebelum serangan itu sempat melukai Rin, dokter yang mengoperasi matanya datang dan segera melindunginya. Ternyata, penyerang tersebut adalah seorang ghoul, yang mampu mencium aroma ghoul dari tubuh Rin.

Dokter langsung terlibat dalam pertarungan sengit dengan penyerang tersebut. Rin menyaksikan pertempuran itu dengan ketakutan, keringat dingin bercucuran di dahinya. Dia sangat takut akan apa yang mungkin terjadi pada dirinya. Dokter mengeluarkan kagune-nya, senjata khas ghoul, untuk mengalahkan penyerang tersebut. Pertarungan berlangsung cepat, dan dengan kemampuan luar biasanya sebagai ghoul bermata satu, dokter berhasil mengalahkan lawannya.

Setelah pertarungan berakhir, dokter mendekati Rin yang masih gemetar ketakutan. "Kamu baik-baik saja?" tanya dokter dengan nada lembut.

Rin mengangguk pelan, masih berusaha menenangkan dirinya. Dokter kemudian memberikan kartu identitas miliknya kepada Rin. Kartu itu berisi informasi penting seperti alamat rumah dan nomor telepon dokter.

"Simpan kartu ini baik-baik. Jika kamu butuh bantuan, jangan ragu untuk menghubungiku," kata dokter sambil tersenyum.

Rin menerima kartu itu dengan tangan gemetar. "Terima kasih, Dokter," ucap Rin pelan.Dengan kartu identitas itu di tangan, Rin merasa sedikit lebih tenang. Dia tahu bahwa meskipun dunia di sekitarnya telah berubah, dia tidak sendirian. Dokter itu bukan hanya seorang ghoul, tetapi juga pelindungnya. Rin bertekad untuk belajar lebih banyak tentang dunianya yang baru ini dan bagaimana cara bertahan hidup di dalamnya.