Another Side

Sakit

Setiap pagi hingga malam, Rin terus-menerus melakukan hobinya seperti bermain game, membaca manga, dan menonton anime. Hingga suatu pagi, saat membuka matanya, Rin merasa ada yang aneh. Ketika ia melihat ke cermin, betapa terkejutnya Rin mendapati matanya sangat merah dan ada selaput di pinggirnya. Rin merasa panik, karena ia tahu jika mamanya mengetahuinya, mamanya bisa marah besar.

Rin segera mengambil obat tetes mata dan mencoba menutupi matanya dengan poni panjangnya. "Ohayou," sapa Rin kepada mamanya dengan suara ceria.

"Ohayou, Rin-chan," balas mama Rin dengan senyum.

Rin buru-buru makan sarapannya dan segera mengunci pintu kamarnya agar mamanya tidak menyadari kondisi matanya yang memerah. Namun, saat sedang mengambil makanan, tanpa sadar Rin mengucek matanya karena rasa gatal yang tak tertahankan. Melihat itu, mama Rin pun curiga dan mendekatinya.

Mama Rin membuka poni Rin dan terkejut melihat mata Rin yang sangat merah, bahkan lebih parah dari biasanya. Rin memang sering mengalami iritasi mata, tetapi kali ini kondisinya jauh lebih serius. "Sudah kuobati, Ma," kata Rin cepat-cepat agar mamanya tidak banyak bertanya.

Mama Rin tampak lega sejenak, tetapi tetap khawatir. Namun, keesokan harinya, mata Rin tetap memerah bahkan lebih parah. Akhirnya, mama Rin memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit agar kondisi matanya tidak semakin buruk.

[Pengecekan mata pun selesai]

Dokter yang memeriksa Rin memberikan diagnosa yang mengejutkan. Mata Rin mengalami penyakit yang langka, bukan kebutaan atau sakit mata biasa. Untuk sembuh, matanya harus diganti dengan mata boneka. Mendengar hal itu, Rin ketakutan dan mulai menjerit, namun suster di sana segera membius Rin agar ia tenang dan tidak membuat kegaduhan.

Dokter kemudian memberi tahu mama Rin bahwa kondisi Rin tidak terlalu mengkhawatirkan asalkan ia mengurangi waktu bermain game dan aktivitas lain yang bisa memperburuk kondisi matanya. Namun, untuk memastikan semuanya baik-baik saja, Rin harus dirawat di rumah sakit dahulu untuk pengecekan lebih lanjut.

Mama Rin merasa sedikit lega mendengar penjelasan dokter, tetapi tetap khawatir dengan kondisi anaknya. Rin yang biasanya ceria kini harus menghadapi tantangan besar, dan mama Rin bertekad untuk memberikan dukungan penuh selama masa perawatan ini. 

*Ohayou: selamat pagi