Pulang

3K 197 4
                                    

Kelas pun selesai, bel berbunyi menandakan waktunya pulang. Rin dan Satou bergegas menuruni tangga bersama-sama, berjalan menuju pintu gerbang sekolah dengan semangat. Mereka berbicara tentang kejadian di kelas tadi, saling tertawa dan berbagi cerita. Sesampainya di pintu gerbang, mereka berdiri menunggu jemputan orang tua masing-masing.


Tak lama kemudian, Mama Satou tiba untuk menjemputnya. "Okaasan!" panggil Satou dengan riang. Mama Satou berhenti di depan mereka dan Satou segera berlari menghampiri ibunya. "Sayonara, Rin-chan," ucap Satou sambil melambaikan tangan.


"Sayonara," balas Rin dengan senyum, melambaikan tangan kepada temannya yang pergi bersama ibunya.


Rin kemudian berdiri sendiri di bawah pohon besar dekat gerbang sekolah, menunggu jemputan. Tak lama, ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk. Ternyata pesan dari Mama Rin yang memberitahukan bahwa ia sedang menjemput neneknya yang baru pulang dari luar kota dan tidak bisa menjemput Rin tepat waktu. Rin pun memutuskan untuk pulang jalan kaki.


Saat Rin mulai berjalan, tiba-tiba ia merasa ada yang menepuk pundaknya. Rin pun menoleh ke belakang dan terkejut melihat Nishimura berdiri di sana. "Ga pulang?" tanya Nishimura dengan nada ramah.


"Mama lagi pergi, jadi aku jalan kaki," jawab Rin dengan sedikit canggung.


Nishimura tersenyum dan menawarkan, "Kalau begitu, kita pulang bareng aja. Rumah kita kan searah."


Rin merasa senang dengan tawaran itu dan segera menerimanya. "Boleh, terima kasih, Nishimura-kun."


Mereka pun mulai berjalan bersama, berbicara tentang berbagai hal sepanjang perjalanan. Rin merasa nyaman dan senang bisa menghabiskan waktu bersama Nishimura. Meskipun awalnya canggung, obrolan mereka semakin hangat dan penuh tawa.


Perjalanan pulang yang biasanya terasa lama kini menjadi menyenangkan bagi Rin. Ia merasa bahwa hari ini adalah awal yang baik untuk tahun ajaran baru, penuh dengan harapan dan kesempatan baru. Dengan Nishimura di sampingnya, Rin merasa lebih bersemangat menghadapi hari-hari berikutnya.

Another SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang