delapan

170 6 0
                                    

Biru POV

Semesta benar seharusnya gue maafin mereka. Dan engga seharusnya gue sekasar tadi sama mereka.

Sekarang gua mau nyusul mereka. Gue yakin mereka pasti masih ada di parkiran.

Dan dugaan gue benar mereka masih di parkiran. Gue liat mamy gue masih nangis dan muka Abang gue yang membiru karena pukulan gue.

Gue nyesel. Gua langsung menghampiri mereka semua.

"Mamy" lirih gue.

Mamy gue langsung nengok.
Dan menangis histeris sambil memeluk gue

"Kamu manggil mamy sayang" katanya.

"Mamy hiks hiks maafin biru."

"Engga sayang kamu engga salah ini semua salah kita" kata Dady gue.

"Dady" gue pun langsung meluk Dady gue.

Dan gue liat Abang gue samudra.

"Abang maafin gue. Gara gara gue muka lu jadi biru gitu" kata gue sambil nunduk.

Tapi dia langsung ngedekap gue.

"Gapapa baby. Yang penting kamu sudah mau maafin kita"

"Iya Abang" kata gue

"Tapi yah pukulan kamu sakit banget sih" kata Abang gue sambil cemberut.

Gue dan yang lain terkekeh kecil.

'' iyadong. Siapa dulu yang mukul biruuuuu" kata gue.

"Ga kangen sama kembaran lu nih bi.. oke fixs gpp" kata rindu. Sambil cemberut.

Gue pun langsung meluk rindu sekencang kencangnya.

"Gue kangen rindu uuu" kata gue.

"Ish.. woii lepas dong sesek nih " kata dia.

"Hehehehe maap rindu." Kata gue.

"Udah ayo kita pulang." Kata Dady gue.

Gua dan keluarga gue pun menuju rumah kediaman keluarga albertson.

"Selamat datang kembali dirumah kamu sayang" kata mamy gue sambil mengecup pipi gue.

" Udah kamu istirahat dulu ya biru.kamar kamu masih sama kaya dulu" kata Dady gue

"Yaudah biru kekamar duluan yah bay semua" kata gue langsung naik ke lantai 2

Gue merebahkan badan gue dikasur Quen Size punya gue

Suasana dikamar ini tidak berubah sedikit pun. Membuat gue nyaman ada di sini.

Tok tok tok...

"Biru gue masuk yah" kata rindu.

"Masuk aja" kata gue.

"Biru gue mau ngomong sama lu'' kata rindu dengan wajah serius.

"Tentang apa?" Kata gue penasaran.

"Semesta" kata dia.

Deg! Ga tau kenapa pas rindu nyebut nama semesta hati gue ngerasa takut.

"Ke-napa" kata gue.

"Gua suka dia"

Deg!! Ya Tuhan hati gue sakit banget ngedengernya.

"Oh ya" ucap gue berusaha menutupi rasa sakit gue.

"Iya. Tapi gue sadar sekarang kalo semesta cuma sayang sama lu dia cuma cinta sama lu. Dan gue ga berhak ngerusak itu. Awalnya gue pernah mau ngerebut semesta dari lu tapi gue nyadar itu semua ga bener hiks.. hiks... Gue ga mungkin jahat sama kembaran gue sendiri bi hiks hiks maaf ya bi" kata rindu yang sudah menangis.

Gue pun menangis dan langsung memeluk rindu erat.

"Terimakasih RINDU" kata gue.

SEMESTA ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang