lima

186 6 0
                                    

Semesta POV

Setelah kejadian dikantin. Gua cari biru kemanan mana. Kesetiap ruangan udah gue cari tapi dia engga ada. Temen'' gue juga bantu nyari dimana biru.

"Huft... Biru ga ada di taman belakang ta" kata temen gue yang namanya Nathan.

"Hooh di gudang juga engga ada" kata Rafa.

"Terus dia dimana dong. Dia Kan anak baru. Gue takut dia kesasar" kata gue frustasi.

"Emang biru siapa lu si ta. Kayanya lu perduli banget sama dia. Lu suka ya sama dia" kata Rafa.

"Gue ga tau ini suka , cinta atau apa tapi gue ngerasa beda saat gue liat dia. Gue selalu pengen deket dia terus. Gue pengen tau semua cerita hidupnya. Gue pengen lindungin dia. Yang gue liat dari matanya. Dia rapuh engga seperti yang orang orang liat.
Kalo menurut kalian ini cinta. Yah gue ngerasain itu" kata gue.

"Kalo lu cinta dia. Lu harus terus lindungin dia" kata Rafa.

"Iya. Gue harus cari dia lagi. Kalian masuk kelas aja gue cari sendiri" kata gue yang langsung pergi menuju rooftoop karena cuma tempat itu yang belum gue periksa.

Dan yah. Benar saja. Dia disana
Dia perempuan cantik yang memiliki bola mata biru.

Dia biru.

Cukup lama gue perhatiin dia. Tiba tiba di berteriak

Gua langsung mendekat dan menarik dia kedalam pelukan gue.

Yang gue tau sekarang dia rapuh. Namun gue engga tau apa yang membuat dia serapuh ini.

"Hiks hiks hiks gue benci hidup gue" katanya.  Dan entah kenapa hati gue sakit ngeliat dia nangis kaya gini

"Menangislah kalo itu bisa ngebuat lu tenang.jangan ditahan dan jangan sok kuat. Gue tau dibalik topeng lu yang kuat ini sebenernya lu rapuh.lu menyimpan banyak luka jadi menangislah. " Kata gue.

Dan dia semakin terisak di dalam pelukan gue. Setelah cukup tenang dia melepaskan pelukannya. .

"Maaf udh buat baju lu basah" kata dia.

"Gapapa bi. Demi kamu".

Eh tunggu kenapa gue ngomong kamu ish batin gue.

"Emm. Ayo ke kelas" kata gue
Dia cuma ngangguk in kepala.

*****
Kring... kring....

Bel pulang berbunyi.

"Bi bareng gue yuk pulang nya" kata semesta.

"Engga. Gue bawa mobil" kata biru.

"Oh yaudh yuk keparkiran" kata semesta .

Semesta menggenggam tangan biru erat. Dan anehnya biru tidak mencoba melepaskan Sama sekali.

Entahlah ada rasa nyaman dihati biru saat lelaki itu Deket dengan nya.

Tanpa mereka sadari rindu melihat itu semua dan menahan sakit hati nya.

"Biru kenapa lu rebut semesta dari gue" kita dia kesal...

Biru dan semesta pun sudah sampai di parkiran. Disana sudah ada Nathan dan Rafa.

"Biru mobil kamu yang mana"kata semesta..

"Ehh keceplosan lagi manggil kamu hehe" kata semesta.

Biru hanya terkekeh kecil

"Gapapa" kata dia. Dan kali ini dengan senyuman.

"Mobil gue yang warna biru itu. Yaudh ya gue duluan by semua" kata biru yang langsung pergi dari perkiraan dan melaju kan mobil sport miliknya.

"Pantesan aja si semesta langsung suka. Cantik banget kaya bidadari euy" kata Nathan.

"Hooh holkay juga gila liat aja mobil langka banget itu mobil cuma ada 5 didunia. Ga nyangka gue salah satu pemilik nya adalah biru" kata Rafa.

"Udah gue bilang dia itu spesial" kata semesta.

"Ish gue lupa minta id line dia" kata semesta.

"Yailah kudet banget si lu
Lu minta aja ke grup kelas. Pasti si biru udah di masukin kan" kata Rafa.

"Ahh Rafa tumben pinter" kata semesta

"Bodoamad ta. Ayo balik" kata Rafa

Mereka bertiga pun meninggalkan parkiran sekolah.

SEMESTA ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang