Donghyuck POV
Aku berjalan memasuki kelas rasanya aku lelah sekali, suara – suara ribut disekitarku tak lagi kuhiraukan, aku lebih memilih duduk dan berdiam diri di bangkuku, mataku mengitari sekelilingiku, memandang siswa – siswi yang sedang melakukan kegiatan mereka masing – masing.
“kau sudah datang “ tegur seseorang yang sangat kukenali suaranya, aku menoleh dan melihat Mark yang segera duduk disampingku, aku hanya mengangguk menjawab lalu memilih untuk kembali merenung diriKembali teringat semua percakapan kami kemarin, aku masih tak percaya Mark mengatakan hal itu kepadaku.. bahwa dia mencintaiku.
rasanya saat itu jantungku memompa sangat kencang, rasa bahagia menyusup dihatiku..
tapi.. tetap saja..
kembali teringat Jaemin membuatku harus belajar melupakan semuanya..setidaknya untuk saat ini.
“baby..!!” aku menoleh kearah pintu masuk kelas, Jeno sedang melambai – lambaikan tangannya memanggilku, aku segera bangkit berdiri dan hendak menuju kearahnya, tapi Mark malah menahan tanganku.Aku tersentak dan menatap Mark tapi ia tak balas menatapku, kualihkan pandanganku kearah Jeno, yang sekarang matanya tak lepas dari genggaman tangan Mark ditanganku.
“Mark-ssi lepaskan” pintaku lirih, Mark tetap diam menunduk tak menatapku tapi tak juga melepas tanganku, Jeno langsung berjalan kearahku dan melepaskan genggaman tangan Mark kasar, lalu menarikku pergi dari situ, aku hanya dapat diam mengikutinya, sekilas aku menoleh pada Mark yang masih menunduk, entah apa yang ada dipikirannya sekarang.
Jeno terus menarikku hingga di sebuah lorong ia melepas genggamannya dan menatapku tajam.
“tadi itu apa?” tanyanya dengan nada kasar, aku mengerutkan keningku tak mengerti“apa maksudmu?” Jeno tersenyum sinis lalu mendorong tubuhku hingga merapat kedinding, ia lalu mengurungku dengan kedua lengannya dikanan kiri pundakku, aku menatapnya makin tak mengerti.
Ada apa dengannya??
“kau benar – benar tak tau? Atau tak mau tau? tadi itu apa..??, kenapa Mark menggenggam tanganmu seperti itu…kau bilang kau akan melupakan tentang dia kan..??” aku dapat mendengar nada amarah dalam tiap kata – katanya yang ditelingaku terdengar sangat dingin, aku mendorong kedua tangannya hingga lepas dari pundakku.
“bukan apa – apa.. kalau tak ada yang mau dibicarakan aku akan kekelas sekarang, sebentar lagi masuk” jawabku malas lalu hendak meninggalkannya, tapi Jeno malah menghadang arah jalanku.
“apa maumu?” tanyaku kesal sambil menatapnya, ia balas menatapku dengan marah.
“aku belum selesai bicara.. kau sudah janji akan melupakannya, apa kau lupa itu!? lalu mengapa sekarang kau membiarkan dia memegang tanganmu seperti tadi” sekarang nada Jeno makin meninggi, membuat emosiku yang sedari tadi tetahan seketika memuncak.
“itu bukan urusanmu! Dan jangan melarangku seperti itu.. aku memang kekasihmu, tapi kau tau yang kusukai masih Mark kan?, lagipula kau masih menyukai Jaemin juga kan? lalu kenpa kau jadi semarah ini padaku..” ucapku keras, Jeno menatapku dengan tajam, ia langsung meremas rambutnya dan bergumam marah pada dirinya sendiri, ia terlihat seperti orang yang tak waras dimataku dan itu membuatku takut saat ia kembali menatapku
“aku? Marah kenapa!?” tanyanya sambil menunjuk pada dirinya sendiri“apa kau tak tau mengapa aku marah seperti ini.. apa sikapku sama sekali tak membuatmu mengerti? apa selama ini kau tak juga mengerti??” ucapnya membentakku, aku terpaku karena suara keras yang ia keluarkan untukku, ini kedua kalinya dia semarah ini padaku.
“Jeno-ah” aku memilih mengalah dan menenangkan diriku sendiri “jangan seperti ini okay..” ucapku lembut berusaha menenangkannya, tanganku terulur untuk menyentuh tangannya tapi Jeno menepis tanganku dan memilih meninggalkanku, aku hanya dapat terdiam mematung melihat punggungnya yang makin menjauh.
“kenapa dia semarah itu??”tanyaku pada diri sendiri
“apa dia sudah tau tentang Jaemin..??” kemungkinan itu tak dapat kusingkirkan, Jaemin sekarang sedang dirumah sakit, bisa saja Jeno mengetahui itu hingga dia menjadi berantakan seperti tadi. karena yang kutahu yang dapat membuat dia semarah itu hanya Jaemin.
“maafkan aku Jeno-a” bisikku sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selfishness (Markhyuck)
FanfictionDonghyuck hanya ingin merasakan kebahagian tapi Jaemin datang.. merebutnya. Donghyuck hanya ingin Kasih sayang dan Jeno datang hanya untuk menyakitinya.. Donghyuck hanya ingin dicintai tapi Mark datang dan menghancurkannya