4. Pertemuan Itu

1 0 0
                                    

Namjoon masuk ke apartemennya setelah buntalan pink itu sudah tidak nampak lagi. Namjoon tersenyum dan masuk ke lobby, dia lalu terhenti karena merasa ada yang terlupa.

"Astaga, tadi kan niatnya belanja" Namjoon menepuk jidat.

Namjoon merapatkan jaket, memasang masker dan memakai tudung jaket. Dia butuh membeli beberapa barang di minimarket. Cuaca di luar dingin, jadi orang tidak akan aneh memandangnya. Tower apartemennya adalah privat apartemen yang keamanannya ketat, jadi dia tidak pernah merasa khawatir ada sesaeng atau tetangga kepo yang akan mengganggu privasinya. Apartemen ini dia beli tanpa sepengetahuan member lain, hanya manager dan keluarganya yang tahu. Apartemen dua kamar dengan living room luas dan dapur modern. Dapur yang hanya dia gunakan untuk memanaskan makanan dan membuat ramen. Ya, clumsy Namjoon yang sampai di usianya sekarang masih saja tidak bisa ada di dapur tanpa membuat bencana. Member lain selalu mengatakan padanya kalau lebih baik menjauhkannya dari dapur daripada harus membereskan kekacauan yang akan dia ciptakan.

Apartement ini seperti sanctuary baginya. Tidak, bukan berarti dia tidak suka lagi ada di dorm. Dari awal debut sampai sekarang dia lebih suka ada di dorm, dengan segala kekacauan dan keramaiannya. Itu rumahnya dan dia tinggal disana bersama saudara-saudaranya, member Bulletproof. Tapi dua tahun belakangan dia merasa bahwa adakalanya dia butuh waktu sendiri, seperti sekarang saat semua liburan dan dia sendirian di dorm yang sepi. Dia memilih tinggal di apartemennya.

Udara dingin langsung menyambutnya begitu dia keluar pintu lobby. Minimarket itu ada di seberang taman, hanya perlu jalan kaki sebentar. Minimarket tidak terlalu ramai, Namjoon langsung menuju ke bagian makanan kering.

"Anda kembali lagi?" Ahjussi kasir menyapa

"Iya, ada belanja yang terlewat" Namjoon membayar semua belanja dengan cash dan memeluk kantong belanjanya keluar minimarket. Namjoon terkekeh, kenapa dia bisa teralihkan karena buntalan pink tadi masuk ke toko ini. Tapi memang Maya sulit untuk diabaikan. Ada daya tarik kontradiktif dalam dirinya. Cantik yang unik, perpaduan antara pintar tapi polos, lembut tapi tegas, Namjoon semakin penasaran.

Lalu dia menggelengkan kepalanya kuat-kuat seolah ingin menepis bayangan Maya. Jatuh cinta adalah satu hal, tapi dekat dengan wanita adalah soal lain. Selama ini dia dan anggota lain sangat menghindari skandal terutama yang terkait dengan pacaran. Apalagi dalam jangka waktu dekat dia akan wamil yang berarti dia akan vakum sekitar 2 tahun. Dia tidak ingin pergi dengan meninggalkan skandal yang harus diselesaikan oleh manajemennya. Dia tidak ingin membebani siapapun.

Menjadi terkenal, karya music yang dihargai dan salah satu musisi yang diperhitungkan memang harus dia bayar mahal yaitu kebebasan. Diikuti kamera kemanapun melangkah, tidak bisa berpacaran di depan public atau sekedar menikmati fishcake di pinggir jalan. Menjadi idol memang harus dibayar dengan keringat, darah dan airmata. Namjoon sangat menyadari itu, kerja keras yang semua anggota lakukan sudah membuahkan hasil. Mereka ada di puncak popularitas dan dia tidak ingin merusaknya.

2!3! It's OKWhere stories live. Discover now