Author Pov
➖Kekesalan➖
Malika Indira Wiryawan, seorang anak tunggal dari pengusaha sukses bernama Caesar Wiryawan baru saja memasuki kediamannya setelah menghabiskan waktu berjam-jam lamanya dengan Delta di kedai minum.Wanita itu mengayunkan kedua kaki jenjangnya menapaki lantai granit yang terpasang sebagai ubin di dalam rumahnya. Wajahnya terlihat datar dan seolah ingin segera memasuki tempat istirahatnya, Malika mempercepat langkah hendak menaiki tangga.
Akan tetapi, belum sempat ia menjejakkan kaki di undakan tangga pertama, sebuah suara sudah lebih dulu menyela menghentikan pergerakannya.
"Berhenti, Lika!"
Tanpa menoleh pun Malika hafal pemilik suara itu siapa. Diiringi dengan helaan napas kasar, wanita itu lantas menoleh sekaligus menunjukkan muka malas supaya dilihat papanya.
"Dari mana saja kamu?" tegur pria paruh baya itu yang tak lain adalah Caesar Wiryawan.
Sambil membuang muka, Malika menjawab, "Bukan urusan Papa Lika udah dari mana mana juga, bukannya sejak Lika remaja pun Papa gak pernah mau tau tentang Lika lagi apa atau pun di mana!" tukasnya ketus.
Mendengar itu hati Caesar tentu saja serasa ditohok. Pasalnya, saat Malika beranjak remaja dia memang sudah melakukan sebuah kesalahan fatal yang kini membuat anak sematawayangnya itu bersikap seperti ini padanya.
Mengembuskan napas berat, Caesar pun mencoba untuk melangkah guna memperpendek jarak antara dirinya dan Malika. Namun sayang, sebelum pria itu melakukannya sang anak justru sudah inisiatif melarang Caesar untuk tidak mendekat.
"Jangan coba-coba mendekat, Pa! Atau Lika bakalan lebih kurang ajar sama Papa kalau Papa masih aja nekat," ancamnya tak main-main.
Tentu, hati Caesar semakin sakit. Jangankan untuk bisa memeluknya, berada di jarak satu meter saja sangat mustahil bagi Caesar.
"Oke Lika, Papa gak akan mendekat. Tapi tolong, beri Papa kesempatan supaya Papa bisa menebus semua kesalahan yang udah Papa lakukan ke kamu selama ini. Papa--"
"Cukup, Pa!" potong Malika. Tangan kirinya mulai mengepal, isyarat bahwa ia sedang menahan luapan emosi yang sepertinya sudah tak bisa lagi ia bendung seandainya ia tak buru-buru menghentikan semua ucapan papanya.
Malika tidak tahan lagi, dia harus segera pergi dari hadapan sang papa atau dia akan berlaku tidak sopan terhadap pria yang kini masih menatap harap di belakangnya itu.
"Lika capek, Lika butuh tidur!" gumamnya mengakhiri, kemudian ia lekas berlari menaiki tangga meninggalkan Caesar yang lagi-lagi hanya bisa menunduk penuh kecewa karena ia kembali gagal mengajak anaknya untuk berbicara.
***
"Udah dong, jangan marah lagi. Kan aku juga udah lupain tentang kekesalan aku sama kamu, masa sekarang jadi giliran kamu yang marah ke aku," tutur Delta mencebik sedih.
Saat ini lelaki itu tengah membujuk sang kekasih yang sedang berada di dalam mode kesal berlipat-lipat. Bagaimana Lovely tidak kesal kalau seharian ini dia didiamkan Delta hanya karena lelakinya itu merasa kesal akibat kejadian semalam. Padahal kan, bukan Lovely juga yang memulai untuk berbincang dengan Gamma. Toh dianya sendiri yang menghampiri duluan, masa iya Lovely harus langsung angkat kaki saat tiba-tiba Gamma datang untuk menyapa. Rasanya, bukan perilaku yang baik sekali untuk ditunjukkan seorang gadis berkelas seperti tunangan Delta yang notabene adalah penerus generasi Andromeda yang sudah dikenal banyak relasi bisnis dari berbagai negara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithful (Setia Berujung Luka)
RomanceSiapa sangka? Ditengah kisah manisnya kehidupan Delta dan Lovely yang sudah berjalan selama hampir satu tahun lebih, sosok dari masa lalu Delta justru malah muncul tanpa diduga. Membuat Lovely dihantui rasa penasaran tentang siapakah sosok yang kini...