1. Sahabat Somplak

181 9 2
                                    

Suara ricuh disepanjang koridor membuat beberapa murid menoleh penasaran dengan suara bising pada pagi hari biasanya jika seperti ini sang biang rusuh SMA Violet sudah datang jadi dapat dipastikan mereka dalang dari kericuhan yang tercipta.

"Woy minggir-minggir Lo pada"teriak Vania sambil berlari mengejar seorang perempuan yang menunjukkuan jari tengahnya pada Vania membuat perempuan itu semakin gencar mengejarnya.

Clarissa Azkia, perempuan dengan rambut panjang dengan sentuhan warna ungu pada ujungnya menggangu Vania pagi yang cerah ini perempuan itu merecoki Vania yang sedang nge-live diinstagram beberapa saat yang lalu membuat Vania geram sendiri dengan sahabatnya yang satu ini setengah waras juga sangat bar-bar.

"Ampun, ampun deh mak gak lagi suer dah"mohon Clarissa saat Vania ingin menggeblak belakang kepalanya jangan salah jika Vania berbuat maka kekuatan bajapun kalah.

Vania mendengus kesal sambil menarik kuat ujung rambut Clarissa yang baru kemarin dicat itu. Murid-murid yang berlalu lalang hanya melirik saja tak ada yang berani menegur karena menghalangi jalan mereka.

"Lo tuh buat Gue olahraga pagi tau gak sih"keluh Vania mengelap keringatnya dengan punggung tangan tanpa rasa jijik sedikitpun.

Clarissa menyengir tanpa dosa, pagi ini dia sedang bosan saat melihat Vania yang sedang sibuk tak ada pilihan lagi perempuan itulah jadi sasaran empuk kegilaan Clarissa memang dasarnya sahabat bangke seperti ini jadinya.

"Hayo pagi pagi jangan bicarain Gue. Gue tau gue tuh cantik, bahenol, fomous and sexy pokoknya all the best deh tapi jangan dibicarain ditengah koridor dong"

Vania serta Clarissa serempak menutup telinga mereka mendengar serentenan ucapan ajaib dari perempuan dengan penampilan modis seperti mereka berdua rok setengah paha baju dikecilkan juga rambut diwarnai pelanggaran besar yang terus mereka langgar.

"Udah ngomongnya?"tanya Vania sambil melipat tanga didada dia memandang seorang perempuan yang berada didepannya ini malas.

Agtha Arustela, perempuan yang sangat cerewet diantara mereka jika Clarissa itu sangat jahil, Vania itu sangat gila maka Agatha yang sangat tak bisa diam rambut perempuan itu memang asli pirang yang sengaja dicatok lurus.

"Belum sist. Eits jangan kayak titisan buldog pagi pagi dong entar jeleknya hilang"ucap Agtha santai sambil menunjuk Vania dengan telunjuknya membuat Vania mendengus kesal dia yakin kesialannya masih kurang sahabat tercintanya masih ada yang belum datang.

"Awas-awas jangan dipinggir jalan Gue tabrak baru tau rasa Lo semua"

Teriakan heboh membuat ketiganya serempak menoleh pada suara yang sangat mereka kenal serta tataan bicara yang masih belepotan itu membuat Vania memutar bola mata dimana-mana jika ditengah jalanlah yang akan ditabrak eh ini malah sebaliknya dasar gila emang.

Kyra Fredella, manusia super waras itu memberhentikan sketboardnya saat melihat Vania dkk berdiri menghalangi jalannya agar lewat perempuan dengan rambut dicepol asal yang memperlihatkan warna abu-abu itu memperbaiki kerah seragam sekolahnya yang acak-acakan perempuan tomboy yang merupakan pemegang sabuk hitam.

"Para monyet minggir Gue mau lewat"ketus Kyra memerintah seenak jidatnya. Clarissa maju selengkah lalu menarik cepolan Kyra dengan kuat membuat perempaun itu menjerit karena ulah Clarissa.

"Songong Lo ye? Mana oleh-oleh Gue"ucap Clarissa menyudahi acara tarikan rambut pagi ini mereka berempat memblok koridor yang membuat para murid lain berbalik arah tak ingin ambil resiko besar menanggangu Vania dkk.

Kyra memang baru saja pulang dari negeri paman sam satu hari yang lalu baru selesai berlibur walapun bukan hari libur tetap saja perempuan itu pergi katanya anak sultan mah bebas.

ARVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang