REGRESS
Aku, gadis berumur 21 tahun.
Banyak yang memanggil ku asya padahal nama lengkapku Reisya Adriana. Cukup lelah sehari-hari menghabiskan waktu didepan layar komputer sebagai admin salah satu perusahaan di kota khatulistiwa.
Walau hanya lulusan S1 setidaknya aku sudah mempunyai pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan ku pribadi dan juga keluarga."Asya, tolong rekap semua data ini ya secepatnya." Ujar Aris, teman sekantor ku, lebih tepatnya orang yang ku anggap sebagai kakak.
Sebagai orang baru bekerja kurang lebih 1 tahun disini tidak mudah bagiku untuk mencari seorang teman yang bisa dipercaya seperti Aris, belum lagi anak perempuan semata wayangnya yang menggemaskan sangat dekat denganku sehingga aku juga dekat dengan ibunya.
Mereka seperti keluarga bagiku, aku sering mengunjungi mereka ketika ada waktu luang dan menghabiskan waktu bersama gadis kecilnya Aris yang setidaknya mengurangi sedikit demi sedikit rasa lelah ku. Aku memang orang yang terkenal suka dengan anak kecil, namun tidak mungkin aku meminta ibu ku yang sudah menginjak umur 48 tahun itu untuk berencana punya anak lagi.Satu lagi yang belum aku kenalkan yaitu Lisa, gadis ceria yang bukan lain adalah adikku. Aku tak pernah merasa kalau dia sekarang sudah menduduki bangku SMA. Kurasa waktu berlalu begitu cepat sehingga tak terasa banyak hal yang berubah dan satu hal yang sangat aku cemaskan yaitu desakkan ibu untuk menyuruh ku cepat menikah. Ya alasannya cukup jelas menghindari hubungan terlarang diluar nikah ataupun menikah dalam keadaan perut sudah berisi.
Di zaman yang canggih ini hal seperti itu memang rawan terjadi apalagi di usia ku ini. Namun aku termasuk orang yang selalu berpikir panjang sebelum melakukan sesuatu apalagi melakukan hal seperti itu.
Itulah orang tua, selalu mencemaskan anak perempuan nya, karena mereka hanya ingin anak-anak nya kelak hidup bahagia.Ma, aku pulang awal, juga bawa makanan hari ini
18.37Ya sudah, hati-hati bawa mobilnya
18.40Iya ma ;)
18.40Papaku sedang diluar kota untuk urusan pekerjaan jadi sementara aku membawa mobil nya untuk pergi ke kantor, sekaligus mengantarkan Lisa ke sekolah.
Malam ini aku ingin makan malam bersama mama dan lisa. Lisa pasti senang jika aku membelikan makanan kesukaannya yaitu nasi goreng, untuk Mama aku bawakan bakso, sedangkan kan aku hanya membeli pasta instan untuk menjaga berat badanku."Asya, bagaimana keputusan mu untuk menikah?" Tanya ibu di atas meja makan membuat makanan yang ku kunyah tersembur berhamburan.
"Ibu, aku belum punya calon, walaupun aku setuju itu akan percuma." Jelas ku.
"Yaelah kak, kurang cantik apa sampai-sampai belom punya calon?." Sahut Lisa seakan mengolok-olok.
"Pliss kakak itu gak kayak kamu, baru SMA aja mantan udah puluhan, dasar kiss jaman now." Olok ku membalasnya.
Perbincangan hangat menyebalkan itu mengiringi makan malam kami hingga selesai.
...........
Suasana rumah sudah sepi, walaupun jam baru menunjukkan pukul 10.00.
Tak lama ibu masuk ke kamarku, lalu membelai lembut rambutku."Anak ibu yang ini sudah besar ya." Ucapnya kepadaku yang sedang duduk memegang handphone diatas kasur.
"Ibu mau jelasin sesuatu ke kamu."
![](https://img.wattpad.com/cover/169781216-288-k665697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I and Married
RomanceSiapkah kau untuk menikah? Bukan dengan orang yang kau cintai, melainkan dengan orang asing yang begitu dingin, ia perlahan-lahan memasuki dan menjalani kehidupan bersamamu serta sedikit demi sedikit mengubah kebiasaan mu.