Jihoon terlahir dari keluarga yang spesial. Bukan, bukan tipikal keluarga pemilik kekayaan melintir sampai-sampai bisa menghidupi 7 keturunan selanjutnya. Tetapi keluarga di mana beberapa orang di dalam rumah sederhana mereka di kota Masan dapat melihat suatu hal kasat mata. Berkat turunan dari sang ayah, spektrum cahaya memancar dalam sekeliling hidupnya didominasi merah, merah dari seutas benang tipis yang melingkar indah pada tiap jari kelingking penghubung manusia dengan takdir mereka yang sesungguhnya.
Usia 5 tahun...di mana ia mulai berkenalan dengan benang merah indah kedua orang tuanya.
Usia 7 tahun...ia pikir semua orang dapat melihat hal serupa.
Usia 9 tahun...dirinya belajar jika anugerah yang Tuhan berikan tak sembarang dimiliki orang lain.
Usia 15 tahun...ternyata setiap orang mulai memiliki benang merah mereka masing-masing. Jihoon menunggu.
Usia 17 tahun...senyumnya mengembang melihat teman-temannya mendapatkan benang merah mereka sepaket dengan takdir mereka masing-masing.
Usia 18 tahun...Jihoon masih menunggu miliknya sendiri untuk muncul.
Usia 22 tahun...Jihoon sudah tidak peduli.
Usia 23 tahun...Jihoon menertawakan takdirnya sendiri,
"I might be just a late-bloomer, that's honestly okay." Rapalan mantra penyemangat ujarannya sudah tak mampu membendung rasa jenuh penantiannya.
Sampai akhirnya,
Itu datang.
Benang merahnya, dengan takdir mengerikannya beriringan.
Park Jihoon
23 years old
"Penantianku selama ini adalah dia? Tuhan, rencana-Mu apa lagi ini?"
Bae Jinyoung
22 years old
"Apa keputusanku ini benar?"
Bahkan hanya untuk secuil kebahagiaan? Aku harus mengalah? melawan takdir-Mu, Tuhan?
[Other casts will come up]
Pyoong hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Strings (Deepwink - Winkdeep)
Romance"Kau percaya kalau kami adalah takdir, Jihoonie?" Entah sudah keberapa kalinya, peluh memenuhi kulit wajahnya di hari indah penuh tawa dan senyuman dari semua kawannya. Galaksi mini berpendar kosong, enggan bersitatap dengan beberapa pasang netra pe...