🌷
"Ma, Nadia mau nanya boleh?" tanya Nadia memecah keheningan karena, sedari tadi mereka sedang menonton tv diruang keluarga.
Papa Hendra, lebih tepatnya papa Nadia baru saja pergi karena mendapat telepon dari rekan kerjanya untuk segera menghadiri meeting.
Sedangkan kedua adiknya Tion dan Naura telah terlelap. Karena memang, waktu telah menunjukkan pukul 20:54 PM.
"Iya sayang boleh kok, Kakak mau nanya apa, mm?" balas Mama Lia lembut.
"Kalau Kakak suka sama seseorang dan Kakak berharap banget sama orang itu, apakah salah, Ma?" tanya Nadia sambil menatap dalam mata malaikatnya.
"Mmm, jadi sekarang anak mama udah gede, nih?" goda Mama Lia pada anak sulungnya itu.
Seketika pipi Nadia merona karena, godaan dari sang Mama.
"Apa sih Ma, kan Kakak cuma nanya." dengan sedikit tersipu Nadia berucap.
"Emangnya Kakak suka sama siapa, mm?" tanya Mama Lia lagi.
"Kakak suka sama seseorang yang gak pernah Kakak liat langsung, Ma," jelas Nadia.
"Loh, terus Kakak tau orangnya dari mana?" tanya Mama Lia sambil membelai rambut Nadia.
"Kakak liat disalah satu sosmed, Ma", jawab Nadia.
"Terus Kakak beneran suka sama dia?" tanya Mama Lia lagi dengan tangan yang masih mengusap lembut rambut Nadia.
Nadia hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari Mamanya.
Melihat Nadia mengangguk, Mama Lia mengubah posisi duduknya menjadi menghadap ke arah Nadia.
"Mama gak mau nantinya Kakak sakit hati hanya karena cowok. Jadi, Mama saranin biar Kakak jangan terlalu berharap sama seseorang. Apalagi yang gak pasti sayang," jelas Mama Lia yang masih mengusap rambut Nadia.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Mamanya, Nadia hanya mengangguk mengerti. Dan dibalas dengan senyuman hangat dari sang Mama.
"Ya udah kalau gitu Kakak tidur dulu ya, Ma, udah ngantuk."
"Iyaa sayang, mimpi indah, ya. Cuci kaki dulu, terus jangan lupa baca doa," kata Mama Lia perhatian dan diakhiri dengan kecupan dikening anak sulungnya.
"Iya, Ma. Mama juga jangan tidur larut banget."
*****
Hari ini Nadia berada di Perpustakaan, seraya membaca buku novel yang entah judulnya apa.
Guru-guru sedang mengadakan rapat, sehingga hari ini mereka tak belajar.
"Risa," panggil seseorang yang sedari tadi memainkan handPhone nya.
Risa yang merasa namanya dipanggil, segera menoleh kearah suara tersebut berasal.
"Napa, lu?" tanya Risa yang masih sedang duduk dikursinya dengan posisi yang menyamping (ngerti 'kan?).
"Nadia mana?" tanya ketua kelas mereka. Lebih tepatnya si Rio.
"Di Perpus."
"Ngapain?"
"Yaa mana gua tau, orang dari tadi gua di kelas mulu."
"Hehe, iya juga, ya," balas Rio diikuti cengiran khasnya.
"Eh, Sa, lu mau kemana?" tanya Rio yang melihat Risa beranjak dari tempat duduknya.
"Kantin, mau ikut?" jawab Risa.
"Gak, deh, mending gua ke Perpus aja nemuin Nadia," jawab Rio yang hendak berdiri.
"Dasar lu bucin"
*Perpustakaan"Hai, Nad." sapa Rio.
"Hai," balas Nadia yang memalingkan wajahnya mengarah ke sumber suara yang menyapanya.
"Lagi ngapain, kamu?" tanya Rio basa basi, padahal ia sudah tau bahwa Nadia sedang membaca buku.
"Menurut lu?" tanya Nadia kembali bertanya, karena menurutnya Rio sudah mengetahui jawaban dari pertanyaannya itu.
"Baca buku," jawab Rio.
"Lah, tu tau," kata Nadia. Sedangkan Rio hanya menunjukkan jejeran giginya.
Nampak sekali raut wajah Rio sangat senang. Karena, wanita yang ia sukai berada dihadapannya.
Huhuhu.....
Kehabisan kata-kata diriku:/
Voment guys Voment ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Begin From A Social Media [ON-GOING]
Teen FictionUp : Sesuka Hati Seorang gadis remaja yang telah 3 tahun lamanya memendam rasa kepada seseorang yang bahkan sama sekali tak dilihatnya secara langsung. Ya. Ia melihatnya melalui Social Media. Dan entah mengapa ia tak pernah merasa bosan untuk meliha...