PERHATIAN-6

62 22 0
                                    

🌷

"Nad, lu tau gak gua jadian sama si Wahyu," kata Risa memecah keheningan.

Sedangkan Nadia yang mendengarnya langsung merubah posisi duduknya menghadap Risa dan menatap mata sahabatnya itu.

Sedari tadi Nadia sedang memasukkan buku ke dalam tasnya. Jam pelajaran pertama telah selesai.

Suasana kelas memang sedang dalam keadaan hening. Karena, para penghuninya sebagian besar telah pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.

"What? Kok kamu gak kasih tau aku, sih. Terus kapan jadiannya? Dia nembak lewat handPhone atau secara langsung? Kamu yakin dia bakalan serius gitu?" Nadia yang terlihat kaget karena apa yang dikatakan Risa tadi, spontan langsung memberi pertanyaan bertubi-tubi. (Ya kali bertubi-tubi:/).

"Eyalah lu mau ngajak berantem atau apa, sih? Satu-satu dong kalau nanya. 'Kan gua bingung mau jawab yang mana dulu," ucap Risa kesal, karena menurutnya Nadia berlebihan.

Padahal Nadia bersikap begitu karena ia takut jika sahabatnya itu disakiti oleh pria yang belum terlalu dikenalnya.

"Hhft, iya-iya. Kamu kapan jadian sama si, Wahyu?" tanya Nadia yang sudah agak tenang.

"Semalem," jawab Risa yang diikuti senyuman.

"Terus dia nembak kamu lewat apa?"

"Hp lah."

"Terus kamu terima gitu?"

"Iyalah Nad, 'kan tadi aku udah bilang kalau aku jadian sama si, Wahyu," jawab Risa kesal.

"Hehe, iya juga, ya," kata Nadia dengan raut wajah yang tidak berdosa karena telah membuat sahabatnya itu kesal.

"Tapi, menurut aku, sih, Sa, kalau dia itu kayaknya gak serius deh," lanjut Nadia dengan dengan memasang raut wajah yang ragu.

"Lah maksudnya?" tanya Risa bingung sambil mengerutkan keningnya.

"Ya iyalah dia gak serius. Orang dia nembak kamu lewat handPhone, secara kalian kan gak pernah ketemu," kata Nadia.

"Soudzon lu, ah," balas Risa kesal.

"Hhhfft, ya, udah deh terserah kamu aja. Tapi, inget loh, Sa, jangan terlalu percaya sama cowok. Apalagi kamu belum kenal sama sifat asli dia," ucap Nadia perhatian. Seolah-olah ia tak ingin melihat sahabatnya sakit hati hanya karena persoalan cinta.

Karena memang Risa tak terlalu mengenal Wahyu. Bicara langsung pun tak pernah.

"Iyaa, Nadia sayangg. Bawel banget deh," ucap Risa senang karena sifat sahabatnya yang perhatian.

"Eh, tunggu-tunggu, gua rasa ada yang beda dari lu hari ini. Tapi apa, ya?" pikir Risa yang melihat Nadia dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

Sedangkan Nadia yang mendengarnya hanya mengerutkan kening seolah bingung dengan apa yang dikatakan Risa.

"Lah, emang aku kenapa?" tanya Nadia yang masih memasang ekspresi bingungnya.

"Nahh, itu. Lu udah ganti gaya bicara lu pake Aku-Kamu" kata Risa spontan.

Nadia yang mendengar apa yang baru diucapkan Risa hanya tersenyum.

"Oh itu, aku hanya pengen berubah aja gitu," kata Nadia sambil menyunggingkan senyumnya.

Sedangkan Risa yang melihat sahabatnya itu, tak mengerti dengan apa yang terjadi pada gadis dihadapannya ini.

"Heyy, kalian udah makan?" tanya seseorang tiba-tiba dengan menggunakan volume sedikit keras.

Sontak Nadia dan Risa kaget karena ketua kelas mereka. Ya, orang yang tadi bertanya kepada mereka adalah Rio.

"Eh buset dah. Lu mau apa, sih? Dateng-dateng langsung ngagetin, ntar kalau kita berdua mati karena jantungan gimana?" kesal Risa yang melihat tingkah Rio terlalu sok-sokan.

Sedangkan Rio yang mendengar apa yang dikatakan Risa pura-pura tak mendengarnya. Toh dia juga berpikir kalau pun dia nge gubris apa yang dikatakan Risa, maka dia harus bersiap untuk berperang. Ralat, adu mulut maksudnya wkwkwk.

Dan ujung-ujungnya pasti dia yang akan ngalah. Huhu kasian yah :/

Lain hal nya dengan Nadia, ia hanya tersenyum melihat kelakuan dua manusia yang ada dihadapannya.

Skip.....

"Sa, aku duluan, ya, Papa udah miscall nih," kata Nadia sambil beranjak dari tempat duduknya.

Jam pelajaran telah selesai, bel pun telah dibunyikan. Para siswa sebagian besar telah pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Iya Nad, hati-hati ya."

"Ya, udah kalau gitu aku pergi dulu, kamu juga langsung pulang, loh. Kalau pun Wahyu ngajak kamu jalan, bilang aja jangan lama."

"Iyaa bawel," kata Risa sambil tersenyum.

"Dahh, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam Warahmatullah."

Risa hari ini memang pulang diantarkan oleh Wahyu, lebih tepatnya pacar Risa. Sebelumnya, Risa selalu pulang bersama Gea, anak Ips yang memang tetangganya.

Selain itu arah rumah Risa dan Nadia memang beda arah, sehingga mereka terpisah saat salah satunya telah pulang duluan.

Untunglah Gea hari ini tidak masuk sekolah karena, sedang sakit. Sehingga Risa tak merasa bersalah karena pulang dengan Wahyu.

Ciiee satu hari 2 part:v

Btw, jangan lupa Follow akun Instagram saya, ya @devilaindjong

The Begin From A Social Media [ON-GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang