MALU-5

75 25 3
                                    

🌷

Skip.....
*Malam

Seorang remaja yang tengah fokus menghadap ke sebuah layar laptop dan diiringi dengan jarinya yang cukup cepat mengetik sesuatu.

Dengan sesekali ia juga menggerakkan mulutnya yang sedang membaca sesuatu yang ada dihandPhone nya untuk menyalinnya ke laptop.

"Kak makan dulu yuk, Papa sama Adik-adik mu udah nunggu didapur sayang" kata Mama Lia setelah mengetuk pintu, dan dilanjutkan dengan membuka pintu kamar Nadia.

"Iya Ma" balas Nadia.

Setelah mendengar perkataan dari sang Mama, Nadia langsung bergegas untuk keluar kamar menuju ke Ruang Makan.

Ia tidak lagi membereskan bukunya yang berada di atas meja belajarnya. Karena, selesai makan nanti ia akan melanjutkan perkerjaan rumahnya yang diberikan oleh bu Sinta.

Ya, sedari tadi Nadia sedang mengerjakan tugas laporan mengenai keterkaitan antara Isotop, Isobar, Isoton, dan Iso Elektron yang diberikan oleh bu Sinta. Dan tugas laporan itu akan dikumpul pada hari Jum'at. Lebih tepatnya besok malam.

Eiittss, jangan salah dulu! Nadia memang rajin. Selain itu ia adalah salah satu siswi yang cukup terkenal disekolahnya. Ia terkenal karena kepintarannya.

*RuangMakan

Hening. Itulah yang terjadi di dalam ruang makan keluarga Nadia. Hanya suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring yang terdengar.

"Jadi gimana sekolahnya Kak? Baik-baik aja kan?" tanya Papa Hendra kepada anak sulungnya, dan saat itupun keheningan pecah.

"Alhamdulillah, baik-baik aja kok Pa" jawab Nadia lembut dan diikuti senyuman hangatnya.

"Kakak harus jaga kesehatan biar gak sakit, akhir-akhir ini pasti banyak tugas. Terus di semester 6 nanti bakalan banyak ujian dan latihan soal" ucap Papa Hendra perhatian dan diikuti anggukan dari sang istri, Mama Lia.

"Iya Pa. Akhir-akhir ini banyak banget tugas. Kakak rasanya kesel banget soalnya, dikit-dikit tugas dikit-dikit tugas. Kan capek" eluh Nadia kepada orang tuanya.

"Hmm Kakak gak boleh gitu nak, Kakak harus siap kalau dikasih tugas gak boleh ngeluh. Terus kalau dikasih tugas harus segera diselesain biar gak numpuk" kata Mama Lia lembut.

"Iyaa Ma, Nadia juga gak suka kok numpukin tugas" balas Nadia.

"Ya udah, terus soal curhatan tentang seseorang yang kakak suka itu jangan dulu dipikirin" kata Mama Lia lagi, dan diakhiri kekehan.

Nadia yang mendengar ucapan dari Mama nya itu langsung tersentak dan segera mengambil air untuk diminumnya. Ya kali thor masa dipake buat mandi:/ wkwkwk.

Sedangkan Papa Hendra yang mendengar perkataan dari sang istri spontan langsung mengerutkan keningnya lalu Papa Hendra pun mengerti maksud dari perkataan istrinya. Seketika ia pun tersenyum.

"Oh jadi anak Papa sekarang udah gede nih?" timpal Papa Hendra lagi mengejek Nadia.

Nadia yang mendengarnya langsung menundukkan wajahnya. Rasanya ia sangat malu. Selain itu ia sadar pipinya sedari tadi telah bersemu merah.

"Hmm Papa sama Mama apaan sih. Kan Nadia gak suka sama siapa-siapa" elak Nadia sambil memperbaiki posisi duduknya.

"Lah terus tentang curhatan kemarin itu gimana Kak?" ejek Mama Lia lagi mengungkit tentang curhatan mereka kemarin.

"Hmmm Mamaa" rengek Nadia.

Sedangkan Papa Hendra dan Mama Lia yang melihatnya hanya tertawa.

Setelah acara makan malam selesai, Nadia membantu Mama nya membereskan piring yang mereka gunakan untuk makan tadi.

Jangan tanyakn tentang adik-adik Nadia. Mereka sudah tidur sedari tadi. Awalnya mereka ketiduran di Ruang Makan, namun setelah acara makan malam selesai Papa Hendra segera menggendong anaknya satu per satu.

*KamaraNadia

"Alhamdulillah selesai" gumam Nadia senang. Karena, tugas laporannya telah selesai.

Ia segera menuju ke tempat tidurnya lalu merebahkan tubuhnya.

"Maafin aku, karena gua harus unfollow akun kamu" kata Nadia pelan dengan tatapan sendunya.

Ia sedang melihat akun Instagram seorang pria yang selama ini ia kagumi.

Dan hari ini juga ia harus berhenti mengikuti akun tersebut.

"Gua yakin, ini pasti yang terbaik" kata Nadia yang diikuti dengan jarinya yang akan memencet tombol berhenti mengikuti di akun hamba Allah yang selama 3 tahun belakangan ini ia kagumi.

Tess... Sebuah air jernih mengalir dari matanya. Lalu dengan cepat ia segera menghapus air matanya tersebut. Karena ia juga berfikir, buat apa apa menangis kalau hanya membuang waktu dan tidak ada gunanya.

Setelah merasa bahwa dirinya telah mengantuk, ia segera menarik selimut sampai batas dadanya. Dan segera memasuki alam bawah sadarnya.

Btw ini sebenarnya udah nyampe 11 part, tapi karena saya ngerasa ada yang nge ganjal gitu dalam pikiran saya. Ya udah saya ngulangin dari part 1.

Sumpah, ternyata saya ngerasa lelah karena ngulnginnya ;(.

Tapi gpp deh, mungkin udah takdir wkwkwk.

Lah kok Authornya malah curhat ya?

Kriikkriikkriik

The Begin From A Social Media [ON-GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang