-OoO-
Sepanjang koridor sekolah yang mereka lewati untuk mencari Luis dikelas XII IPS-3, David selalu memperhatikan Febby dan tersenyum manis kepadanya, tapi Febby sepertinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh David dibelakangnya.
"Dav lo ngapain ngeliatin Febby sambil senyum-senyum gitu. Hayooo lo suka ya sama Febby?" bisik Vinna kepada David dengan nada menggoda.
"Apaan dah. Lo tu namanya sok tau. Orang gue senyum senyum karna gue udah gak sabar gabung di ekskul." ujar David.
"Alah lo ngaku aja kali. Lo suka kan sama Febby." ujar Vinna yang tidak berbisik-bisik seperti tadi lagi, hingga membuat Febby sadar bahwa namanya sedang disebut-sebut. Febby langsung berhenti dan berbalik badan menghadap kemereka berdua. Gisel pun mengikut untuk berhenti dan menoleh ke belakang.
Febby bergumam. "kalian ngomongin apa sih?. Isi nyebut-nyebut nama gue lagi." tanya Febby yang merasa namanya disebut-sebut.
"Ini loh By si David dari tadi --" belum sempat Vinna menyelesaikan pembicaraan nya, tiba-tiba tangan David mendekap mulutnya.
David bergumam. "Eh enggak kok, lo mungkin salah denger. Kita enggak ada nyebut-nyebut nama lo kok. Udah ah lanjut lagi biar cepet" kata David sebelum ia melepasakan tangan nya dari dekapan mulut Vinna.
Vinna meronta meminta David untuk melepas dekapan tangan David dari mulutnya.
Febby menaikkan salah satu alisnya. Lalu Febby berkata "Trus itu ngapain mulutnya Vinna lo tutupin pakek tangan gitu?"
David langsung melepaskan tangannya dari mulut Vinna.
"Eh enggak papa kok" ucap David sambil nyengir.
Febby dan Gisel kembali keposisi awalnya dan berjalan terlebih dahulu. Vinna menatap tajam David, ia benar-benar kesal terhadap David.
"Lo tu ya. Ih kesel gue ma lo" kata Vinna sambil berjalan dan menghentak kakinya dilantai.
David berjalan mengikutin mereka bertiga sambil terkekeh saat melihat Vinna kesal terhadapnya tadi.
Setelah mereka sampai didepan kelas XII IPS-3, Febby langsung memanggil Luis untuk keluar dari kelasnya.
"Lo yang nama nya David?" tanya Luis saat sudah sampai didepan kelasnya.
"Iya" jawab David
"Kenalin gue Luis Jay Fonsi. Panggil aja Luis. Nama gue emang kayak orang blasteran tapi gue ori kok dari indo. Gue ketua Paskibra." ujar Luis memperkenalkan dirinya sendiri sambil senyum-senyum.
Owh ternyata dia ketuanya. Kirain siapa.
"Eh iya. Kita juga belum kenalankan. Kenalin gue Gisel. Sekretaris 2." ujar Gisel tiba-tiba. Gisel melirik Febby yang berada disampingnya dan memberi kode untuk memperkenalkan dirinya sendiri. Febby mengerti apa yang dimaksud oleh Gisel .
"Gue Febby Vanessa Bagaskara. Panggil aja Febby. Sekretaris 1." ujar Febby disertai senyuman ramah nya.
"Gue Vinna. Bendahara 2." ujar Vinna dengan singkat . "Udah ah gue mau balik kekelas. Capek gue ma anak satu ni. Yuk By. Sel, kita balik" ujar Vinna yang terlihat masih sangat kesal terhadap David.
"Gaskan" ucap Febby.
"Oke. Kita kekelas dulu." ujar Gisel.
"Yaudah sana. Btw makasii yaa udah mau nyarik David tadi." kata Luis.
"Sip." sahut Febby.
"Makasi loh yaa udah nganterin gue kesini." ujar David.
"Iya." respon Gisel.
Mereka bertiga langsung beranjak dari depan kelas Luis.
------------
Bel masuk telah berbunyi sedari tadi, tapi belum ada satu pun guru yang masuk kedalam kelas dikarna guru-guru di SMA Merpati sedang mengadakan rapat, jadi di jam pelajaran terakhir murid-murid SMA Merpati bebas untuk melakukan kegiatan apapun.
"Eh entar sore kita jalan-jalan kuyy. Gue traktir deh." ajak Tasya kepada Dira dan Lolly.
"Beneran nih kita mau ditraktir?. Kalo ditraktir beneran mah kita mau-mau aja. Ye kan Ly" seru Dira.
"Yoi. Tapi beneran ya lo yang traktir kita?" tanya Lolly untuk memastikan apakah mereka berdua benar benar akan ditraktir oleh Tasya.
"Iya. Apa pun yang kalian pengen gue beliin deh. Janji dah gue." ucap Tasya.
Febby berjalan kearah mereka bertiga berada.
"Dira. Lolly entar jalan yuk. Udah lama gue gak keluar bareng ma kalian lagi." ajak Febby dengan semangat.
"Eh sorry yah By. Kita udah janji buat jalan-jalan bareng Tasya." jawab Lolly dengan datar.
"Kemana?. Kalo gitu gue ikut yaa....?," ucap Febby ingin ikut bersama kedua sahabatnya dan satu teman kelas nya.
"Eh enak aja mau ikut. Gak boleh. Mobil gue cuman muat tiga orang. Gak lebih." ucap Tasya yang tidak suka jika Febby ikut jalan bareng mereka bertiga.
"Yaudah kalo gitu. Gue gak ikut." ucap Febby dengan malas.
"Baguslah" lirih Dira.
Febby mendengar apa yang dikata kan oleh Dira. Ia benar-benar yakin bahwa kedua sahabatnya akan melupakannya seiring berjalannya waktu.
"Vinna entar sore ke mall yuk. Gue traktir deh!" ucap Febby sengaja ia keraskan agar didengar oleh tiga orang tersebut dan berjalan menghampiri Vinna yang sedang bermain ponsel ditempat duduknya sendiri.
"Yakin lo?" ucap Vinna karna ia tidak yakin jika seorang Febby mau mentraktir dirinya.
"Iya. Gue baru kemarin dikasi uang bulanan sama bokap tiga juta. Serah lo dah mau apa enggak. Gue gak maksa sih." ucap Febby menekankan kata tiga juta sambil melirik kearah Dira, Lolly dan Tasya. Ia sengaja berbicara seperti itu, dan mereka menanggapinya dengan wajah kesal.
"GASKAN!" seru Vinna dengan semangat dan langsung menatap Febby.
"Okey. Entar lo jemput aja gue kerumah." kata Febby.
"Ahsiyap." sahut Vinna
Belum sempat Febby duduk dikursinya, tiba-tiba bel pulang berbunyi. Siswa-siswi pada berhamburan ingin cepat- cepat pulang kerumah.
Vinna dan Febby berjalan beriringan menuju gerbang sekolah sambil mengobrolkan sesuatu.
"Eh By gue udah dijemput ternyata. Gue duluan yaa. Inget entar sore gue jemput lo." ucap Vinna sambil melambaikan tangannya kearah Febby
Febby berjalan menuju halte depan sekolahnya dan duduk disana untuk menunggu orang tuanya. Ia sedari tadi telah menelpon orang tuanya namun yang menjawab adalah mbak-mbak operator.
"Pada kemana sih ni." ucap Febby dengan lirih. Namun tiba-tiba sebuah motor Vespa berwarna maroon berhenti didepan Febby.
Orang yang berhenti dihadapannya Febby pun melepaskan helemnya. David. Ternyata dia adalah David. "Eh By lo belum dijemput ya?" tanya David sambil menatap Febby dengan penuh harapan agar ia mau pulang dengan nya.
"Iya gue belum dijemput. Mau ngapain lo berhenti disini?" tanya Febby dengan penasaran.
"Enggak ngapain. Cuman gue mau nawarin buat pulang bareng aja. Gemana mau?" tawar David. Siswi-siswi yang berada disekitarnya pada terjerit-jerit saat melihat ketampanannya David.
"Tapi lo ikhlaskan mau nganterin gue?" tanya Febby.
"Iya bawel. Gue ikhlas ngaterin lo" ucap David.
"Yaudah hayuk" ujar Febby langsung berdiri dan duduk diatas jok motor David.
"Inget pegangan."
-OoO-
Tbc.
Jangan lupa tinggalkan jejek seperti like{❤}, dan komen{💬}.
Terimakasih....
See you next part 3.Tengkyu!
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER EVER GIVE UP! [HIATUS]
Teen Fiction"Dave aku itu pacar kamu, tapi kenapa kamu lebih milih dia!, lebih percaya ke dia?. Dia itu cewek licik Dave!." "Jaga omongan lo!. Gue lebih kenal dia dari pada lo!. Lo gak ada hak buat ngejelek-jelekkin dia." "Kalo sekarang aku suruh kamu buat mili...