Part 07

54 13 6
                                    


-OoO-


Setelah kembali dari taman belakang Febby langsung menuju toilet yang berada disebelah kelasnya. Ia sedikit membungkuk kan tubuhnya dan membasuh wajahnya dengan air di wastafel, Febby masih memikirkan kejadian tadi, ia sungguh tidak percaya dengan pengucapan David tadi.

Febby meneggakkan tubuhnya kembali. Ia meraih tisu yang berada disampingnya.

Febby menatap dirinya dicermin dan berguman didalam hati. Sekarang gue harus jawab apa?, iya? ato tidak?. Gue sama David kan belum lama kenal, tapi kok dia bisa suka sama gue?, apa gue minta solusi aja ke Vinna? Eih jangan deh entar dia malah heboh
lagi."

"Ok Febby gue yakin lo pasti bisa!. Lo harus mentepin hati lo dulu." Febby memberikan semangat kepada dirinya sendiri.

Febby pun akhirnya kembali kekelasnya yang sudah sangat ramai. Setengah dari mereka menatap Febby dengan senyuman menggoda. Febby berjalan kebangkunya, ia langsung duduk dan menompang dagunya diatas meja.

"Cieee.... ada yang baru jadian nihh." goda Dimas.

"Febby gue iri banget sama lo. Karna lo bisa jadian sama The Most Wanted sekolah ini." decak kagum Sarah.

"By lo beneran jadian sama David?, udah gue tebak kan kalo David itu ada rasa sama lo. Lo sih jadi cewek gak pekaan." ujar Vinna sambil memutar bola matanya malas. 

Febby yang malas mendengar celotehan teman sebangkunya, ia pun memutar badannya menghadap ke Vinna, lalu ia menatap lekat-lekat wanita yang ada didepannya itu.

"Vin, David sama gue belum jadian. Gue binggung mau ngasik jawaban apa kedia. Kalo boleh jujur nih ya, sebenernya gue setiap berada disampingnya selalu deg-degan. Gak ngerti gue ama perasaan gue sendiri." curhat Febby dengan nada melemas.

"Itu artinya lo jatuh cinta sama David. Tapi lo nya yang kagak peka." ujar Vinna yang binggung harus bagaimana lagi menghadapi sikap ketidak pekaannya Febby.

"Terus sekarang gue harus gemana?," tanya Febby dengan polos.

Vinna menghela nafas kesal. "Ya lo terima lah. Lo bilang ke David kalo lo mau jadi pacarnya."

"Tapi masak sih gue secepat itu jatuh cinta ke dia?" ujarnya dengan ragu.

"Namanya juga cinta. Gak memandang dimana, kapan dan siapa." ujar Vinna dengan yakin.

"Hemm, yaudah deh entar gue ngomong sama dia."

-----

Setalah bel istirahat berbunyi Febby menyelusuri koridor untuk ketaman belakang sekolah, ia sudah mengirimkan pesan kepada David untuk datang ketaman belakang setalah bel istirahat berbunyi.

Febby melirik sana-sini untuk mencari keberadaanya David.

"Oy. Nyariin gue yahh!." ujar David yang datang dari belakangnya Febby sambil mengejutkannya.

"Anjir. Ngejutin aja lo." umpat Febby.

"Maaf." kata David terkekeh. "Duduk dulu yuk disana." ujar David sambil menunjuk bangku yang kosong dibawah pohon rindang.

Febby dan David duduk dibawah pohon rindang yang berada ditaman belakang sekolah.

"David gue mau jawab pertanyaan yang tadi," ujar Febby dengan pelan.

"Kalo lo masih ragu jangan dijawab dulu, gue siap nunggu kok." kata David sambil menggenggam tangan Febby.

"Gue udah yakin kok sama jawabannya." ujar Febby yakin dan ia tersenyum penuh arti ke David.

David binggung dengan senyuman yang diberikan oleh Febby, ia juga merasa sangat takut jika ia ditolak oleh Febby, namun ia sembunyikan rasa  khawatir dengan wajah biasa nya.

NEVER EVER GIVE UP! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang