-oOo-"Gue gak bakal diem aja. Gue gak mau tau, pokoknya gue harus bisa hancurin hubungannya Febby sama David." ucap Tasya yang penuh dengan kemarahan.
Saat ini Dira dan Lolly sedang berada di rumahnya Tasya. Sejak pulang dari sekolah tadi Tasya mengajak mereka berdua untuk menemainya dirumah.
Dira dan Lolly mencoba untuk menenangkan Tasya yang sedari tadi tidak terima jika David telah menjadi pacarnya Febby.
Dira yang sejak tadi duduk dikursi meja belajar, kini berjalan mendekati Tasya yang duduk dipinggir kasur.
"Gue bakal bantuin lo buat hancurin hubungan mereka." ujar Dira sambil menepuk pelan pundak Tasya serta tersenyum licik.Tasya menoleh dan membulatkan matanya, karna ia tidak percaya jika Dira akan mengatakan hal seperti itu, ia kira Dira adalah sahabat yang setia.
"Gue tau lo kaget denger apa yang gue bilang. Satu hal lagi yang harus lo tau, gue selama ini hanya manfaatin uang dan kebaikkannya saja. Ya kan Lolly?," senyuma liciknya tergambar diwajahnya.
"Iya lah, mana mau gue temenan sama dia kalo bukan cuman gue manfaatin aja. Kan lumayan tuh ditraktir mulu." ujar Lolly yang sedang memainkan ponselnya diatas sofa.
"Jadi kalian bakalan bantuin gue buat hancurin mereka,?" tanya Tasya sambil melirik Dira dan Lolly bergantian.
"Bahkan kalo lo pingin Febby musnah dari bumi ini, gue bakal siap buat memusnahkan dia dari bumi ini." jawab Lolly dengan tegas.
"Lo berdua emangnya punya dendam apa ke Febby, sampek lo berdua mau memusnahkan dia?" penasaran Tasya akan jawaban-jawaban yang diberikan oleh Dira dan Lolly.
Flash back on.
Dulu, awal mereka mengenakan pakaian putih abu-abu, mereka bertiga sahabat yang tak bisa dipisahkan. Namun takdir berkata lain. Suatu hari dimana Dira, Lolly, dan Maya sedang berada diperpustakaan untuk mencari materi yang diminta oleh guru mata pelajaran terakhirnya.
"Kalian udah nemu belum?" tanya Maya kesal karna ia tak kunjung menemukan materi tersebut.
"Belum nih." sahut Dira yang sibuk mencari buku yang berisikan materi tersebut.
"Ini udah sore lagi. Gemanin nih?" tanya Maya dengan sedikit panik.
"Besok aja lah kasi gurunya." saran Lolly yang sudah pasrah.
"Yaudah kalo gitu." putus Maya yang sudah lelah.
"Pulang yuk. Udah jam 15.50 nih." kata Dira sambil melirik jam tangan yang melekat ditangan kirinya.
Mereka bertiga pun keluar dari perpustakaan suasana sekolah udah sangat sepi karna sudah menunjukan jam 15.50.
"astaga gue lupa." sentak Maya
"Apa yang lo lupain?" tanya Dira
"Itu buku tugas gue, gue lupa ngambil tadi gue taruh dikolong meja. Kalian duluan aja sana, gue nanti pulang sendiri aja." suruh Maya kepada Dira dan Lolly.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER EVER GIVE UP! [HIATUS]
Teen Fiction"Dave aku itu pacar kamu, tapi kenapa kamu lebih milih dia!, lebih percaya ke dia?. Dia itu cewek licik Dave!." "Jaga omongan lo!. Gue lebih kenal dia dari pada lo!. Lo gak ada hak buat ngejelek-jelekkin dia." "Kalo sekarang aku suruh kamu buat mili...