Purnama kali ini disambut dengan air mata sang tuan yang sudah lama berpura-pura tak apa.
Ia menyerah pada keadaan yang seolah mendorong nya mengatakan "aku kesepian".
Ia menyerah pada imajinasi yang ia buat untuk menutupi kenyataan yang tak sesuai.
Ia menyerah dengan cinta yang diduakan , rasa yang diabaikan, kepercayaan yang dirusak pelan-pelan , senyum penutup kesedihan , menangis sendirian dan kembali menyendiri di pojok ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu
PoetrySemua ini tentang bagaimana kamu yang dulu saat masih bersamaku dan yang sekarang bersama orang baru . Perlu lama mengenang agar tulisan ini selesai jadi bacalah perlahan. Setelahnya tak apa jika ingin mengenang namun jangan terlalu dalam dan mari k...