Waktu itu, malam itu aku terduduk dikamar sambil mendengar lagu kesukaanmu. Ya, selalu begitu. Walaupun saat pagi datang , suram ku harus kutahan sebentar. "sabar ya hati, kamu kuat" itu kata yang selalu ku ucap tiap ingin bersapa dengan mentari.
Kembali ke lagu kesukaanmu, lagu itu memang bukan genre melow seperti playlist ku. Tapi mendengarkannya sambil mengingat bagaimana kamu senyum-senyum menikmati nya kadang suka membuat air mata ini luruh.
Rasanya aku ingin membungkuk meminta maaf pada malam. Karna malam tak pernah datang dengan senyum sambutan. Sungguh, kurasa ia bosan mendengarkan ku menangis untuk orang yang memang tak akan kembali datang.
Sampai suatu malam, entah kenapa, saat lagu itu kembali berputar aku tersenyum tanpa sadar. Ya hanya tersenyum, tak ada air mata seperti biasanya. Dan begitu di setiap malamnya.
Kamu mungkin berkata "syukurlah berarti dia sudah baik-baik saja".
Tapi sadarkah, banyak hati yang mati sebab terbiasa disakiti?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu
PoezjaSemua ini tentang bagaimana kamu yang dulu saat masih bersamaku dan yang sekarang bersama orang baru . Perlu lama mengenang agar tulisan ini selesai jadi bacalah perlahan. Setelahnya tak apa jika ingin mengenang namun jangan terlalu dalam dan mari k...