Part 2

68 15 0
                                    

"Bunda? Bunda mau ke mana bunda?" Tanyaku dengan suara getir.
"Bunda ke luar kota sebentar nak" Jawab bunda tanpa melihatku. Ia sibuk memasukkan baju di dalam koper.
"Tetapi ini sudah hampir malam bunda. Di luar masih hujan. Dan, kenapa Bunda ke luar kota menggunakan koper besar?" tanyaku penuh heran.
Bunda tak menjawab pertanyaanku sedikit pun. Ia diam seribu bahasa.
"Bunda? Bunda tidak akan pulang lagi?" Tanyaku dengan benar benar penasaran.
"Mungkin tidak nak." bunda tersenyum, tetapi jawaban bunda berhasil memecahkan hatiku.
"Kenapa bunda pergi ? Bunda tolong jangan pergi bunda" pintaku kepada bunda.
"Maaf nak, sekali lagi bunda harus pergi" Bunda berlalu sambil menuruni tangga.

Di luar sana hujan turun lebat sekali, seakan-akan menggambarkan isi hatiku. Petir menyayat mengikuti perintah Tuhan. Guntur berdebum memengkakkan telinga.

Aku bergegas berlari mengejar bunda dengan air mata yang tak sanggup ku tahan lagi.
Jarak bunda denganku semakin dekat, hingga akhirnya aku berhasil memeluk kaki bunda berharap bunda berhenti melangkah.

"Bunda, ku mohon jangan pergi tinggalkan aku bunda." Tangisku semakin menjadi.

"Nak, sekali lagi maafin bunda." bunda membungkuk dan memelukku. Melepaskan perlahan pelukanku di kakinya.

Bunda semakin dekat dengan pintu, ia semakin menjauh dan pergi menggunakan mobil pribadinya.

"Bundaaaaaaaa" jerit tangisku berharap mengubah pemikiran bunda. Tetapi bunda tetap saja bersikukuh memutuskan pergi.

"Biarkan dia pergi" Kata lelaki itu.
Dengan mata memerah karena menangis, aku menghampirinya dan berkata dengan penuh penekanan "INI SEMUA GARA GARA LO!!!"

Aku keluar menuju mobil tanpa menghiraukan dia dan berniat untuk mengejar bunda.

Petir semakin menjadi jadi. Guntur seolah olah menunjukkan kuasa Tuhan. Hujan bertambah deras sekali hingga menutupi pemandangan untuk menyetir.

Aku tak berhasil mengejar bunda. Laju bunda terlalu cepat, aku tidak bisa mengikutinya. Aku sudah tidak kuat lagi. Mata sembabku sudah terasa berat sekali untuk melihat. Otakku sudah tidak bisa lagi berpikir kemana aku akan pergi mencari. Dan Akhirnya, aku memutuskan untuk pulang.

"Dari mana kamu?" Tanya seseorang itu.
"Bukan urusan lo!!" jawabku dengan penuh penekanan tanpa memandang orang itu sambil terus berlalu menuju kamar.

______________________________

Sebenarnya aku sangat suka dengan hujan. Seharusnya Hujan datang membawa ketenangan. Hujan datang membawa kenyamanan. Hujan datang membawa kedamaian. Dan seharusnya, hujan datang membawa kebahagiaan.
Tapi tidak saat itu, hujan malah datang membawa kebencian. Hujan datang membawa kepedihan. Hujan datang membawa keegoisan. Dan hujan juga datang untuk menyayat hati orang pilu.
Saat itu pula, untuk pertama kalinya aku tidak menyukai hujan. Hujan telah menghianatiku. Dan hujan telah mengecewakanku.

______________________________

Drrtt.. drrtt..

Aku terbangun dari mimpi burukku. Ternyata aku tertidur di meja belajar saat aku mengerjakan tugas. Aku terbangun dengan posisi laptop masih menyala terang di depan ku.

"Kenapa aku bisa sampe ketiduran gini sih? Padahal tugasku masih banyak yang belum selesai." Gerutuku kepada diriku sendiri.

Tiba-tiba aku teringat kepada mimpi ku beberapa detik lalu. "Kenapa aku mimpi itu ya? Ah kenapa sih aku ga bisa ngelupain itu?" Batinku dengan penuh rasa kesal.

Aku membuka handphone untuk melihat pukul berapa dan memastikan bahwa tiada yang menghubungiku.
Ternyata dugaanku salah, Grissham  40 menit yang lalu mengirim pesan untukku.

Aku merasa mood baikku kembali setelah rasa sesak akibat mimpi itu, karena apa? Karena Grissham menghubungiku setelah sekian lama, lama sekali.

Grisshham: "Hai Cha, gimana kabarnya? Nggak sakit kan?"

Singkat. Tapi penuh arti bagiku.

Me: "Hai juga Grissh.
Kabar baik,,
Hehe nggak kok, nggak sakit, sehat sehat aja.
Kamu sendiri gimana kabarnya?"

Aku tersenyum setelah menjawab pesan dari Grissham. Setelah itu, aku melanjutkan mengerjakan tugasku yang masih begitu banyak.

Waktu terus berjalan dan tugas ku selesai sekitar pukul 1 Dini hari. Aku mengantuk, berniat untuk tidurku di kamar. Karena besok tanggal merah, jadi aku bisa istirahat total besok.

______________________________

Kritik dan saran kalian aku tunggu🎉

_____________

Nb: kalo kalian suka dengan part ini, please click tombol bintang, oke?

INFITHAAR - Half from True StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang