Damai merasuk, ketika Aku mengucap nama-Mu, Rabbku, Allah ku. Bersama gemercik wudhu sepertiga malam. Kusujudkan kehinaanku dihadap-Mu, mengemis ridho-Mu.
Tak pantas ku harap surga-Mu, yang ku harap hanya Ridho-Mu untukku, hamba-Mu yg hina ini.
Yang ku harap, keikhlasan untuk semua takdir garis tangan-Mu. Cinta-Mu yang tanpa syarat itu. Sungguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbuka Fillah
SpiritualTentang takdir dan pilihan hidup perempuan yang selalu berjuang melawan arus deras hidupnya