"assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh, panggilan kami tujukan kepada Putri Latifah kelas duabelas IPS 2 mohon ke kantor sekarang. Trimakasih, assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh"
Panggilan waka kesiswaan menggema,
"Putri, silakan kamu ke kantor" ujar Pak Ismail guru bahasa Indonesia yang sedang mengajar. Gue pamit langsung ke kantor menemui waka kesiswaan"assalamualaikum"
"wa'alaikumussalam, masuk put. Silakan duduk"
Gue duduk berhadapan dengan beliau.
"maaf, ada apa ya pak"
"gini put, ada Undangan dari pemkot buat seminar sastra 3 hari dan hanya untuk satu anak per sekolah, kamu mau?"
"tapi saya sudah kelas duabelas pak?"
"gapapa, ini kesempatan terakhir kamu sebelom purna. Tahun depan Junior kan masih bisa"
"oh iya pak, makasih"
"iya Sama sama, seminarnya lusa pake seragam osis. Surat dispen biar saya titipkan ketua kelas kamu"
"makasih pak, saya permisi. Assalamualaikum"
"wa'alaikumussalam"
****
SeminarHari ini seminar sastra berjalan lancar, tapi kami diberi tugas membuat puisi dengan tema cinta dan karya terbaik akan dibacakan besok hari ke dua.
Gue nunggu bus di halte dekat sini sambil baca wattpad kesukaan gue. Tiba tiba dua orang laki laki datang merebut sling bag yang gue pangku. Gue kaget refleks berteriak sampe warga dateng ngejar tu preman padahal tas gue uda balik. Gue langsung coba nelfon Ani biar jemput, sumpah gue masi parno banget sekarang.
Tiba² seseorang kasi air mineral dari samping tempat gue duduk.
"nih, minum biar lo tenang"
Gue ambil tuh air dan minum sampe tersisa setengah"lo sendirian? "
Gue cuma ngangguk, masi bingung siapa cowo misterius ini. Kenapa mukanya kek ga asing gitu?
"gue anter pulang aja ya, dari pada lo ketakutan disini"
Gue ngangguk lagi terus jalan ke mobil nya
"gue Salman Alfarisi, yang duduk disebelah lo pas seminar tadi" katanya masi tetap fokus menyetir
"oh, gue Putri. Makasih lo bantu gue"
"sama sama, besok lo gue anter jemput aja. Takut hal sama terulang "
"ga ngerepotin?"
"engga ko, eh rumah lo belok kemana nih"
"kanan, lurus kanan lagi, terus ada perempatan belok kiri. Rumah paling ujung"
Dia hanya mengangguk
"Salman, lo dari sekolah mana?" gue coba mencairkan suasana
"SMA islam 12,gue kelas duabelas. Lo? "
"Madrasah aliyah salafiyah syafiiyah"
"kelas? "
"duabelas"
"nhah, uda sampe. Gue langsung balik ya, mau ada urusan"
"ga mampir dulu?"
"next time aja insyaaAllah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbuka Fillah
SpiritualTentang takdir dan pilihan hidup perempuan yang selalu berjuang melawan arus deras hidupnya