Just For You (part 2) End

1.1K 82 25
                                    

.

.

.


PLAK

"Apa-apaan kau!" teriak Donghyuk pada sunbae yang sudah menampar sahabatnya

"Yunhyeong-ah, kau tidak apa-apa?" ucap Donghyuk khawatir melihat Yunhyeong yang terkena tamparan.

Yunhyeong hanya bisa terkejut ketika ada seorang pemuda yang Yunhyeong ketahui sebagai salah satu sunbae-nya di Kampus menamparnya ketika sedang beristirahat di kantin.

PLAK

Serasa tak puas hanya menampar pipi kanan Yunhyeong, kini namja tersebut menampar pipi kiri Yunhyeong. Yunhyeong memang diam, karena ia tahu siapa pemuda yang menamparnya kini. Namun ini tak bisa dimaafkan setelah tamparan kedua mendarat di pipi pucat miliknya.

SRAK

Yunhyeong yang tadinya terduduk di kursinya kini ia berdiri, matanya menatap nyalang bertanda rasa ketidak sukaan pada sikap sunbae-nya yang sudah seenak jidatnya menamparnya tanpa sebab.

"Apa masalahmu?" ucap Yunhyeong dingin, giginya gemeletuk menahan amarah yang sudah membuncah di hatinya. Donghyuk yang melihat aura gelap dari sahabatnya dan sunbae-nya iapun segera ikut berdiri, mengantisipasi jika akan ada perkelahian setelah ini. Dan dengan sigap tentunya Donghyuk akan berada di pihak sahabatnya, melindunginya dari apapun yang menyakitinya. Apalagi Donghyuk tahu jika Yunhyeong sama sekali tak bisa bela diri.

"Sudah puas kau? Sudah puas karena telah membuat Hanbin menjadi seperti itu?" Ucap pemuda itu dengan amarah. Yunhyeong merasa nada suara sunbae-nya kini sedikit serak, seakan sedang menahan tangisnya.

"Apa maksudmu Jinhwan-ssi?" Yunhyeong yang sama sekali tak mengerti, mencoba untuk bersikap tenang. Sunbae-nya yang satu ini terkenal sangat dingin seperti dirinya, dan tak akan mengeluarkan sepatah katapun jika memang itu tak penting menurutnya. Yunhyeong mengetahui jika Jinhwan itu adalah teman Hanbin, apalagi Jinhwan mengikuti acara Summer Camp kemarin. Dan Jinhwan juga merupakan salah satu panitianya.

"Kau bodoh karna sudah menolak cinta yang tulus dari Hanbin," Jinhwan mencoba menjawab perkataan Yunhyeong dengan meredam isakannya.

"Kau tahu, Hanbin sekarang sedang merenggang nyawa untuk membuktikan rasa cintanya padamu." Jinhwan mulai menghapus air matanya kasar dengan punggung tangannya. Ia berusaha untuk tidak memperlihatkan air matanya pada pemuda dihadapan nya yang sudah membuat orang yang dikamuminya menjadi terbaring tak berdaya dirumah sakit. Namun air mata bodoh ini tak mau melakukan perintahnya, bahkan ia hampir saja mengeluarkan isakannya di sela-sela mengucapkan kata-katanya.

DEGH

Jantung Yunhyeong seperti dihantam beribu-ribu batuan keras yang begitu besar, dadanya seakan sesak mendengar perkataan sunbae-nya. Bahkan pancaran mata tak suka ketika melihat sunbae-nya menampar kedua pipinya, meredup hingga tergantikan menjadi sorot mata kekhawatiran yang begitu dalam.

"Aku akan membunuhmu jika seandainya Hanbin tak akan membuka matanya lagi. Ingat itu Song Yunhyeong!" Jinhwan beranjak pergi setelah melontarkan kata-kata tajamnya.

Jinhwan sangat marah dengan sikap Yunhyeong, jika Jinhwan menjadi Yunhyeong, ia tak akan pernah menyia-nyiakan cinta setulus dan begitu besar dari Hanbin. Jinhwan iri dengan Yunhyeong yang tanpa bersusah payah bisa mendapat cinta yang begitu tulus. Sedangkan Jinhwan, ia sudah menunggu selama dua tahun lamanya agar bisa mendapatkan orang yang telah mencuri hatinya. Namun sepertinya takdir tak berpihak kepadanya.

BRUK

Yunhyeong menjatuhkan dirinya pada kursi yang sebelumnya sudah didudukinya, matanya kosong memandang ke depan. Bahkan kini air mata nampak telah keluar dari kedua obsidian indah miliknya.

Yunbin areahhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang