"Kakak mau kemana?" bocah laki laki itu menatap Kakak nya dengan tatapan sendu.
Velika berjongkok seraya mengelus pipi bocak laki laki itu dengan senyuman hangatnya. "Kakak mau pergi sebentar sayang" ucapnya.
Bocah itu tiba tiba memeluk dirinya erat, seakan akan tidak mau ditinggal pergi olehnya. "Gak boleh! Kak Veli gak boleh pergi! Aku gak mau ditinggal sama Kak Veli. Kalau Kakak pergi aku harus ikut!" mata bocah lelaki itu berkaca kaca, mulutnya yang dia manyunkan serta tangan yang mengusap sebelah matanya.
Velika terkekeh melihat kelakuan adiknya ini jika ingin pergi pasti selalu begini. Bukan untuk yang pertama kalinya, tapi untuk yang kesekian kalinya.
"Kakak perginya gak lama kok, cuman sebentar doang, lagipula kalau kamu ikut kasian dong teman teman kamu gak ada yang ajak main?"
"Iya Athaya, mending kamu main sama kita kita" saut anak lelaki yang seumuran dengannya.
"Athaya kan anak pintar jadi harus nurut ya apa yang Kakak bilang?" bocah kecil itu yang bernama Athaya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Kemudian dirinya berlari ke arah teman temannya yang sedang bermain.
Velika berdiri seraya tersenyum dengan perasaan yang cukup melegakan. Sekarang dirinya sudah agak tenang ketika meninggalkan adik kecilnya itu untuk pergi kesuatu tempat.
~Happy Reading~
KAMU SEDANG MEMBACA
Zelka
Teen FictionVelika bukan gadis remaja seperti lainnya. Dia sangat berbeda. Jika gadis remaja yang seumuran sedang menikmati masa remajanya berbeda dengan dirinya. Setiap hari yang setiap kali sehabis pulang sekolah langsung pergi ke kafe tempat dirinya bekerja...