Kevin POV
Aku makan dengan tidak tenang hari ini. Bagaimana bisa? Aku memang selalu tidak nyaman karena cewek-cewek yang selalu setia menemaniku makan. Sebenarnya aku muak. Namun aku biarkan karena aku malas meladeninya
"kevinn, minum jus ini dongggg manis tau kayak kamu" pinta Tria
"eumm aku gak haus!" jawabku segera sebelum dia memasukkan sedotan ke dalam mulutku, dan membuat bibirnya manyun.
"kalo gak haus, pasti laper. Nih aku suapin siomay yaahhh" goda Ariana dengan manja
"makasih tapi aku udah pesen makanan kok, bentar lagi pasti dateng. Ehhh, Ya udah b'lom?" alihku
"iya inii udahhh" jawab Arya dari sudut kantin
"aduhh cantik-cantik kok cemberut. Karna Kepin gakmau, jus sama siomaynya buat babang Hend aja ciniii" oceh Hendri dengan ekspresi menjijikan
Taakkk
Tiba tiba dua sendok mendarat di kepala dan jidat Hendri. Ya, dua cabe di sebelahku yang melakukannya.
"muka luu ihh najiss" kata Ariana
"elo kan bisa pesen ndiri" tambah Tria
"aeelahhh, pelit amat neng!"
Lalu makanan pun datang.
Selama aku makann, mataku tak dapat lepas dari sesuatu. Sesuatu yang indah dan sedap dipandang.Dia kok imut ya, emmm aku penasaran siapa namanya dan di kelas apa ia masuk, batinku.
"makan yang bener dong, Vin" Arya mengagetkanku "liatnya biasa aja, ntar gue bantuin deh. Tapi makan dulu yang bener" tambahnya sambil berbisik. Lalu ia terbahak "gilee sampe tumpehh tumpehh"
"apaan sih gue B aja kali" bantahku
Aku pun melanjutkan makan sambil sesekali melihat kearahnya.
Aku terkejut, siapa cowok disampingnya itu? Terlihat akrab. Mungkinkah pacarnya?
Ku amati mereka. Gerak geriknya tidak seperti berpacaran. Eumm,,, aku makin penasaran. Hingga ia selesai makan, aku berdiri...
"mau kemana? Duduk dulu sini ngobrol" cegah Tria sambil menggenggam lenganku
"toilet" jawabku asal
"ehh bukannyaa loo ttt--" belum selesai Hendri berbicara Arya memotong "yaudah sana, gue tau lo kan ember" Arya seakan mengerti apa yang akan kulakukan
"iyee! Yaudah bentar yaa" kemudian aku mengikuti cewek itu
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Di tengah perjalanan
"saya pacarnya"
Mataku melebar mendengar itu. Aku terkejut, sangat! Jadi bukan cowok di kantin tadi? Eumm iya sih cowok yang ini lebih ganteng. Putih dan tinggi. Sedang di kantin tadi,,, tingginya standar dan berkulit gelap, juga berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger Love
Roman d'amour"i love you" kata Rasya tiba-tiba dan mengagetkanku karena tidak seperti Rasya biasanya, mata kami bertemu dan dia akan menciumku "ahhh, kau berbohong. Kau juga terlambat menyadari itu" jawabku sambil menutup wajah dengan selimut Rasya membuka selim...