five

815 125 44
                                    

hella

.
.
.
.

Sebelum masuk ke ceritaa, aku mau ngucapin thx untuk 1k readers!!💜💜🎉🎊

Sebelum masuk ke ceritaa, aku mau ngucapin thx untuk 1k readers!!💜💜🎉🎊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ily💜

.
.
.
.

_________________

Haha sungguh konyol, harapan macam apa itu..

Bahkan aku merasa semua orang di dunia ini hanya memandangku sebagai gadis tuli yang menjijikan..

Oke aku akui aku memang tidak secantik teman perempuan di kelasku, aku tidak sepintar teman temanku dalan 3 besar, aku tidak memiliki tubuh yang ramping tinggi dan kaki yg indah..

Tapi apa salahnya kalau aku ingin bahagia?
Dunia ini memang tidak adil denganku
Setidaknya berikan aku keluarga yang lengkap dan yang benar benar menyayangiku
Tapi apa? Aku merasa seperti tidak punya keluarga..

ku tatap tanganku yg dihiasi perban ini..
bahkan ibuku sendiri saja tidak mau menganggapku sebagai anaknya sendiri..

Kalau saja aku bisa memutar ulang waktu, aku ingin tidak di lahirkan saja di dunia

Waktu terus berjalan, hingga akhirnya hujan mulai reda..
sang mentari mulai memasuki celah celah awan untuk kembali menampakan sinarnya
Aku mulai tersenyum,
Itu artinya aku bisa pulang

Ku langkahkan kedua kaku dengan pelan,
Ku pasangkan headset di telinga kiriku..

Di tengah perjalanan aku melihat tulisan besar tertempel di sebuah cafe..
"Di cari karyawanti, umur 15 keatas"
Langsung kulangkahkan kaki memasuki cafe tersebut
"Permisi, apa benar cafe ini sedang mencari karyawanti?"
Lalu di balas dengan anggukan dan senyum
"Saya mau melamar jadi karyawanti disini....-

Aku pun keluar dari cafe dengan wajah yang berbinar binar,
tentu..
karena akhirnya aku dapat pekerjaan dengan mudah..

Uangnya? Tentu akan ku gunakan untuk biaya tambahan kebutuhanku sehari hari

Sesampaiku di rumah, kosong..
Ibuku entah kemana, selalu seperti ini
Ibuku hanya menggunakan waktunya untuk bersenang senang dengan temannya..
Tanpa ada rasa peduli terhadap anaknya sendiri..

Tapi karena waktunya banyak di habiskan di luar, aku lega..
karena perlakuannya itu, aku menjadi tidak ingin punya waktu bersamanya..

Hal pertama yan aku lakukan seperti biasa membersihkan diri..
Setelah mandi, ku duduk di pinggir kasur dan mengambil kotak obat yang ku punya..
Perlahan membuka perbannya,
Rasanya perih sangat perih..

Kulihat lukanya sudah mendingan..
ku coba mengegerakkan tanganku sebisa mungkin..
Karena besok aku akan bekerja..
akan susah jika hanya memakai satu tangan..
Kali ini aku biarkan terbuka tanpa balutan perban supaya cepat mengering

Selesai itu, aku turun ke bawah..
Dan memulai pekerjaanku seperti biasa
Pekerjaan rumah, menyapu, ngepel, cuci piring dll..
ya semua itu aku yang mengerjakannya..
Bahkan ibuku sendiri tidak pernah menyentuh sapu di rumah,
Tch menyedihkan bukan?

Selesai beres beres, aku lanjut membuat makan malam untuk ibuku dan aku,
kami tidak akan makan bersama..
Tentu saja tidak
karena ibuku akan pulang sangat malam

Mungkin sibuk akan pekerjaannya..
Atau mungkin asik bersenang senang dengan temannya..
Atau lupa jalan pulang?
Atau memang sengaja tidak ingin pulang?
Aku bahkan tidak tau apa yang ia kerjakan sekarang..
Sungguh, pekerjaan ibuku sendiri saja ku tidak tahu


🌻🌻🌻

Matahari mulai menenggelamkan diri,
Ku buka pintu kamarku dan ku tarik nafas panjang, lalu tersenyum lega

"Akhirnya semua beres"

Ku rebahkan diri di kasur,
mengusap dahiku yang di penuhi keringat..

15 menit🕒

30 menit 🕧

50 menit 🕙 

ku pejamkan mataku
rasa kantuk mulai menghantuiku tapi entah kenapa tubuhku rasanya tidak mau mengistirahatkan diri

Aku beranjak dari kasur dan duduk di meja belajar..
Ku hidupkan lampu kecil yang biasa kugunakan untuk memperjelas huruf huruf yg tertera di buku

🌻🌻🌻

jimin pov

"Gimana sekolahnya hmm? Lancar?" Tanya ibuku sambil mengelus rambutku pelan
Aku menganggukan kepalaku untuk menjawab..

"Siapa perempuan tadi?"
Perempuan tadi? Miso?

"Ah itu, miso" entah kenapa mengingat namanya bibirku tidak bisa berhenti tersenyum

"Aigoo, pangeran eomma sudah menyukai seorang gadis di hari pertamanya?" Goda ibuku sambil menyikutkan lengannya di pinggangku

"mwo? Aniyaa, dia hanya teman pertamaku"
Bentahku cepat

"Kau tidak bisa berbohong pada eomma jiminie~ dia sangat manis sama sepertimu"
Aku benar benar tidak bisa menahan malu memilih berlari ke kamar menghindari godaan ibuku..

Aishh, aku akui dia memang manis..
Bahkan di hari pertamaku dia yg pertama kali menarik perhatianku

Tapi tidak mungkin aku menyukainya..

Jelas, sangat jelas

_____________

Maaf yaa aku jarang update 🙏🙏
Vote +comment juseyo~ ;v

-aerii

First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang