First Love

six

Hella🖐
.
.
.
Votee duluu sebelum bacaa
~selamat membaca
.
.
.

Aishh, aku akui dia memang manis..
Bahkan di hari pertamaku dia yg pertama kali menarik perhatianku

Tapi tidak mungkin aku menyukainya..

Jelas, sangat jelas

🌻🌻🌻🌻

"This is a new year, new beginning. And things will chage" -taylor swift

Suara rintik rintik hujan terdengar berbenturan dengan kaca kamar miso,
Alarm berbunyi dan gadis ini dengan segera bangun dari tidurnya..
Memulai harinya dengan senyuman, di tambah cuaca kesukaan miso, ya hujan..

Di sisi lain

Anak laki laki tersebut terbangun dari tidurnya dengan badan yang gemetar, wajah yang merah padam, di tambah keringat yang becucuran seperti AC di kamarnya yang bersuhu 18°c tidak berfungsi sama sekali..

Laki laki ini terlihat meraung raung ketakutan, ia tengah menghadapi ketakukan terbesarnya sekarang..

Seakan ia sedang mengulang semua memori suram tentang seseorang yang meninggalkannya hari itu..
Meninggalkan kenangan yang amat dalam,
Dan tidak akan pernah kembali

"Astaga! Jimin?!" Seorang wanita masuk dengan raut wajah yang benar benar panik

"Eo-eomma" air mata yang tadinya mengalir biasa kini menjadi lebih deras bersamaan dengan suara petir yang menggelegar yang memperkeruh jeadaan

"Gwenchana, eomma disini.. semua akan baik baik saja" kini wanita itu memeluk anaknya, menyalurkan kehangatan

"A-appa, a-ppa jangan tinggalkan aku"
Sekarang ia menangis di balik pelukan hangat ibunya, badannya bergetar dengan sangat keras

"Uljima, pangeran eomma harus kuat" kata wanita sambil mempererat pelukannya

"Eo-eoma darah, appa berdarah"

Andai aku burung, mungkin aku akan mengejarnya

🌻🌻🌻

Siapa ibu yang tidak sakit melihat keadaan anaknya seperti ini? Ya mungkin ada, tapi tidak dengan eomma jimin, iya bisa merasakan sakit hati yang amat mendalam yang di hadapi anak tunggalnya itu

Suaminya adalah laki laki terbaik yang ia dan jimin punya, laki laki yang sangat menyayangi keluarganya lebih dari dirinya sendiri..
Kenapa Tuhan harus mengambilnya?
Bagian terbaik dari keluarga park
Sebelum kejadian itu istrinya masih bisa melihat suaminya tertawa lepas bersama anaknya tunggalnya, masih bisa melihat betapa sayangnya suaminya terhadap istrinya dan juga jimin..

Tapi semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan, semua sudah terjadi, ia sudah pergi di tempat yang dekat dengan Tuhan dan jauh dari keluarganya..

"Appaa!" Bocah kecil memggemaskan dari kejauhan terlihat baru saja keluar dari pintu gerbang sekolahnya sambil melambai lambaikan tangan yang memperlihatkan jari munyil yang ia miliki

Merasa terpanggil, laki laki itu tersenyum menyambut anaknya lalu dengan cepat menggendongnya

"Annyeong prince, bagaimana sekolahnya? Apa menyenangkan?" Dengan cepat anak itu mengangguk dan tersenyum