[0,4] Ahh (M!)

42.8K 4K 572
                                    

Mohon bijaklah dalam bacaan.
😳😳😳














"K-kak Jimin hhh k-kenapa panash?"

Jungkook mengerjap polos, ia meremat piama baby blue dengan resah, wajah manisnya memerah dan nafasnya nampak memburu.

Jimin terkekeh, tangannya mengusak gemas rambut Jungkook, seringainya melebar saat melihat bayangan Taehyung menghampiri mereka.

"Jim bag-

"O-om ngh.."

Taehyung menatap Jungkook dengan terkejut, sedikit meremang mendengar desahan lirih bocah tersebut.

Netra tajamnya menatap Jimin dengan menuntut, Jimin sendiri menyeringai lebar, ia menghampiri Taehyung dan membisikkan sesuatu yang mampu membuat mata Taehyung membulat.

"Kasihan juga penismu bung, tidak pernah masuk sarang pfft- nikmati rezeki tidak ada salahnya-"

Bangsat.

Taehyung mengumpat, sialan apa yang Jimin berikan pada bocah ini?!

"O-om panashh hik nghh"

Jimin tertawa pelan sebelum kembali melayani permintaan pelanggan bar yang lain, dalam hati sedikit merasa bersalah dengan Jungkook, Ah pemuda polos yang malang.

Taehyung menatap Jimin dengan tajam sebelum bergerak mengangkat tubuh Jungkook ala bridal, ia terdiam sebentar.

"Jim- jangan bilang kau memasukkan.."
Taehyung mendesis geram, saat Jimin menoleh dan mengedipkan sebelah matanya kearahnya.

"Bajingan! Mana obat pereda efeknya?"
Masih dalam posisi menggendong Jungkook yang terus merengek, Taehyung menendang salah satu kursi bar tersebut.

Jimin tertawa keras, sambil menuangkan cairan bewarna ungu pekat kedalam gelas kecil ia menyerahkannya pada Taehyung.

Taehyung langsung menerimanya, ia meminumkannya pada Jungkook dimana Jimin semakin tak kuasa menahan seringai jahilnya yang sedari tadi ditahannya.

"Nah, bantulah anak ini Tae- minuman itu sebenarnya untuk pelanggan disebelah sana, didalamnya kutambah obat larut perangsang dosis tinggi"

Jimin menggaruk pipinya dengan wajah tak berdosanya, dalam hati menertawakan ekspresi bodoh Taehyung yang terdiam.

"Tidak ada obat pereda, hanya akan berhenti saat kau menyentuh anak itu"
Jimin menunjuk Jungkook dengan dagunya.

Dapat dilihatnya anak itu mulai terisak, menahan panas badannya yang terasa terbakar, wajahnya semakin memerah, matanya kabur menahan sesuatu gejolak yang tidak dimengertinya, nafasnya terputus-putus.

Taehyung panik, sebelum mendesis marah kearah Jimin ia langsung membawa Jungkook ke salah satu kamarnya, iya benar, kamar khusus miliknya-

'HAHAHAHAHAHAHAHA' - Jimin

+++

Taehyung merebahkan Jungkook kekasur miliknya, dalam hati ia mengumpati Jimin, ia menatap Jungkook yang menggeliat dikasur tersebut.

Bimbang.

Lakukan?

Atau

Jangan?

"Oooommm hik ssakit shh"
Jungkook kembali merengek, tanpa sadar anak itu membuka kancing piama nya sepenuhan, dimana hal itu membuat Taehyung meneguk liurnya susah payah melihat dada berisi dan puting yang menegang tersebut.

Daddy ver1 - [vk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang