Sosok Bapak

86 19 11
                                    

Bersama keluarga kecilku, aku hidup bahagia. Bapakku bekerja di perusahaan, namanya PT. Metrix Elcipta di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Beliau mengerjakan proyek pasar baru Bekasi dan pasar baru Pondok Gede. Setelah selesai, bapakku ditugaskan ke Bandung membuat perumahan Gading Tutuka, menjabat sebagai MP (Manajer Proyek). Lalu ditugaskan lagi di Buton untuk menangani tambang aspal, sebagai Kepala Cabang PT. OBE (Olah Bumi Elcipta), salah satu cabang dari PT. Metrix Elcipta.

Satu bulan, dua bulan, tiga bulan... Bapakku pulang pergi Jakarta-Buton. Dan aku sering diajak bapakku ke Buton naik pesawat.

Hingga suatu hari aku dan keluarga pindah ke Buton, Sulawesi Tenggara. Rasanya menyenangkan sekali tiap hari aku diajak jalan-jalan ke pantai, ada pantai Kamali, pantai Nirwana yang airnya bersih masih alami sekali dan pergi melihat keraton kerajaan Buton, serta bentengnya yang terbesar se-asia. Woww aku senang....

Kemudian aku masuk TK Wirabuana milik TNI. Berangkatnya aku diantar bapak sekalian kerja, dan pulangnya dijemput ibuku. Biasanya jika aku takut, bapak selalu bilang 'gausah takut sama tentara, tentara itu semuanya temen bapak', namanya juga anak kecil, aku ya percaya aja deh ha ha ha.

Lalu aku masuk SDN Kabauria. Karena aku pendatang, ada banyak yang mengajakku untuk berteman. Namanya aneh-aneh, ada yang namanya Irwanudin dipanggilnya La Tupai, Yura dipanggilnya Wa Boi, Antonio dipanggilnya La Ode.
Kami selalu berangkat sekolah bersama diantar bapakku naik mobil, bapakku senang sekali melihat kami bercanda.

Semua bapak selalu tak ingin anaknya kecewa. Bisa memberi adalah kebahagiaan tersendiri baginya. Melihat senyum terpias dari buah hatinya adalah sebuah kebanggaan bagi seorang bapak. Melihat keberhasilan anak-anaknya adalah sebuah prestasi yang tak tertandingi bagi bapak. Sungguh, betapapun kita tak mengerti kedalaman cintanya pada kita.

Bapakku TeladankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang