Bapakku di Mata Keluarga

82 18 4
                                    

Bapakku adalah orang yang baik, humoris, jujur, disiplin, tanggung jawab, taat beribadah, dan yang paling diutamakannya adalah orang tua dan keluarga.

Sampai suatu hari karena sangat sayangnya bapakku pada kakek dan nenek. Ketika itu, dia mendapat telepon dari nenek jam 12 malam, bapakku langsung pergi keluar rumah, jalan jauhhhh sekali, gelap pula, kirain aku mau ngapain, nggak taunya bapakku lagi mencari jaringan....ya maklum di daerah jaman dulu jaringan masih susah dan HPnya masih pada jadul belum ada yang Android he he he... Kalau orang lain sih mungkin nggak segitunya, kan ada pagi hari atau siang hari.

Bapakku rajin salat, kami di rumah selalu diajak salat berjamaah. Habis maghrib TV harus dimatiin, biasanya aku disuruh ngaji biar sedikit juga nggak apa apa. Jam 03.00 WIT kami semua dibangunkan diajak salat tahajud sampai nunggu salat subuh, habis subuh kalau ngantuk aku disuruh tidur lagi.

Hobi bapakku adalah berkuliner. Makanan yang disenangi di Buton adalah sop konro, kalau di Jakarta nasi Padang dan bakso Malang. Hampir setiap hari aku di bawakan makanan-makanan itu.

Bapakku adalah anak sulung, jadi adik-adiknya bapakku (paman dan bibi) sangat menghormati apapun yang dikatakan oleh bapakku. Kakek nenekku, bahkan sampai saudara dari kakek dan nenekku juga baik semuanya pada kami, terutama kepada bapakku.

Bapakku kalau bicara itu apa adanya 'blak-blakan', kalau salah ya salah, kalau benar ya benar. Tidak pernah ada kata takut dalam kamus bapakku, dia hanya takut kepada Allah. Beliau juga sering bilang padaku "jangan pernah takut dengan apapun apalagi sama orang, kalau takut itu hanya takut kepada Allah. Bagaimana caranya kita bisa di cintai Allah, kalau urusan sama orang/polisi kan paling dikasih duit juga selesai"

Kata-kata itu yang selalu terngiang-ngiang di kepalaku. Bapakku berkata begitu maksudnya agar anak-anaknya bisa berani, karena bisa dibilang aku dan kakak-kakakku itu pemalu.

Tak hanya itu, bapakku selalu saja memberikan kami perlindungan dan kenyamanan, hal inilah yang menjadikan bapak teladanku dan pahlawanku dalam keluarga. Berkat jasa seorang bapak kami mendapatkan pelajaran yang sangat berharga.

Bapakku TeladankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang