Setelah Bel pulang Berbunyi. Kia berniat mengantar Dini pulang ke kos nya. Dini pun menerima tawaran Kia untuk mengantarkan nya. Setelah Semua yang Dini ceritakan pada Kia yakin bahwa Sahabatnya sedang dalam masalah.
Selama perjalanan Dini sama sekali tak bersuara. Ia hanya bungkam sambil menatap keluar jendela.
" Din, lu yakin mau terima tawaran si Rangga?" Tanya Kia membuka suara.
" Ntahlah Ki, masalahnya kalung itu sangat berharga. Apalagi itu menyangkut ibu aku." Balas Dini masih menatap keluar jendela.
" Saran gue, sebaiknya lu gak usah Nerima tawaran si Rangga itu, gue takut sesuatu yang buruk terjadi sama lu."
Dini tak menjawab saran Kia. Gadis itu masih tetap memandang keluar jendela dengan tatapan kosong.
Setelah sampai di Kos. Dini langsung bergegas untuk kembali bekerja.
Ditempat kerja pun Dini masih sama tidak bersemangat melakukan apapun. Ia bingung harus apa. Disisi lain ia sangat ingin kalung itu kembali tapi disisi lainya ia takut yang dikatakan Kia benar bahwa Rangga akan melakukan sesuatu yang buruk padanya.
" Hei kok ngelamun sih Din, mikirin apa? Kamu ada masalah?" Bu Tina yang sedari tadi memperhatikan Dini yang tak bersemangat seperti biasanya itu nampak khawatir dan mencoba untuk bertanya. Tapi Dini hanya membalas dengan gelengan.
" Terus kalo gak ada apa-apa kamu kenapa gak semangat gitu? Biasanya kamu yang paling bikin orang disini pada seneng." Timpal Bu Tina. Karna masih merasa penasaran.
Dini hanya tersenyum yang menandakan bahwa dirinya baik baik saja. Ia takut kalo banyak orang yang mengkhawatirkan nya dan malah menambah beban orang-orang disekitarnya." Dini baik-baik aja Bu. Dini hanya kecapean mungkin soalnya Dini banyak tugas disekolah tadi Bu." Ucap Dini terpaksa berbohong.
" Oh kalo gitu kamu pulang aja lagian ibu juga ada urusan jadi hari ini tutup nya cepet dan pelanggan pun udah pada sepi." Jelas Bu Tina.
" Iya Bu makasih." Kemudian Dini membereskan semua pekerjaan lalu pulang. Padahal jarang sekali toko itu tutup di sore hari.
Setelah pulang Dini Mandi lalu Sholat Maghrib. Dan setelah itu ia akan memutuskan apa dia harus pergi atau tidak.
Dini masih mondar-mandir di kamar nya bingung harus pergi atau tidak.
••
Disisi lain Rangga tengah bersantai sambil berkutat dengan ponsel nya.Geng's
Rangga
Jangan lupa datang ke apart gue
Malam ini kita bakal Pesta dan nanti bakal ada kejutan.Gema
Tenang aja gue datang. Bentar lagi otw.Yudi
Sabar elah gue lagi mandi nih.Romi
Insyaallah gak janji.Rangga.
Gue tunggu.Setelah menghubungi semua teman-temannya Rangga masih berpikir apa yang pantas ia lakukan untuk cewek lugu itu.' tuh cewek bagus dikerjain apa ya?' tanya Rangga dalam hati.
Bingung dan bosan memikirkan tentang gadis lugu itu. Rangga menyiapkan apartemen nya dengan memesan banyak makanan. Dan bermacam-macam jenis minuman beralkohol.Memang dirinya sudah janji ingin bersenang-senang dengan teman-temannya.
••
Setelah banyak memikirkan apa yang harus dilakukan Dini akhirnya memutuskan untuk pergi ke apartemen Rangga. Walaupun banyak keraguan dihatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Mine
Romance"Aku hamil Rangga." Kata- kata cewek kampung itu seakan terus berputar kayak kaset rusak di otak gue. ----- Ketika kita harus terikat dengan hubungan yang seharusnya tidak ada bahkan tak pernah ada. -Andini Putri- Terjebak dalam sebuah hubungan gel...