“Namjachingu nya..” Celetuk Kris tiba-tiba.
Baik Remi, Lay maupun Sani sama-sama terkejut mendengarnya.
“Mw..mwo?!” Tanya Sani tidak percaya. Remi sendiri masih melongo ditempatnya.
Kris mengangguk mantap sambil tersenyum.” Um! Kenalkan..namaku Kris. Aku..adalah kekasih Doremi.”
Sani memandang Kris heran. “Doremi..?” Tanyanya memastikan membuat Kris tertawa pelan.
“Ah~Mianhae.. itu adalah panggilan khusus yang kuberikan untuknya.” Jawaban Kris membuat Sani melongo seketika.
“Remi~ya! Apa dia benar-benar namjachingumu?!” Sani lalu berbalik pada Remi yang sepertinya terkejut saat ditanyai
Remi tidak langsung menjawab, matanya terarah pada Kris yang tersenyum kecil. Ia tidak mengerti kenapa pemuda itu melakukan semua ini, tapi sebenarnya ini kesempatan bagus baginya agar kedua sahabatnya itu tidak curiga dengan perubahan sikapnya.
“Keurae. Dia memang namjachinguku.” Ucap Remi akhirnya membuat Sani menatapnya tak percaya sesaat kemudian berubah tersenyum lebar.
“Jinjja?! Wah! Selamat ya Remi!! Kenapa tidak bilang-bilang pada kami kalau kau sudah punya kekasih?! Bukankah kita bertiga sahabat?! Dengan begitu kita kan bisa mengadakan double date nantinya. Benar kan, Lay?” Seru Sani riang lalu merangkul lengan Lay. Pemuda itu sendiri hanya tersenyum kecil dan tidak mengatakan apa-apa.
“Oh iya! Aku dan Lay mau pergi ke kafe..kalian ikutlah dengan kami.” Ajak Sani
Remi sedikit gelagapan mendengar ajakan itu. Bagaimana mungkin ia bisa pergi dengan mereka? Dia pasti tidak akan tahan melihat keduanya bersama, tapi ia juga tidak tega menolak ajakan Sani.
Gadis itu sedang berpikir saat tiba-tiba seseorang menggenggam tangannya.
“Maaf ya, tapi sepertinya kami tidak bisa pergi. Aku dan Remi sudah ada acara.” Tutur Kris seraya tersenyum. Remi menatap Kris yang masih memandang ke depan. Ia tau pemuda itu sedang berbohong, dan ia juga tau kalau saat ini Kris sedang menolongnya.
“Jadi begitu yah..aku mengerti! Mungkin lain kali kita ber-4 bisa jalan bersama. Baiklah, kalau begitu nikmati acara kalian yah. See you!” Kata Sani tersenyum lalu beranjak pergi.
“Kami pergi dulu!” Kata Lay yang juga berniat pergi dari sana lalu berhenti sejenak dan berbalik. “Dan juga..Chukhae , Remi~ya..” Ucapnya tersenyum pada Remi lalu akhirnya pergi meninggalkan tempat itu. Gadis itu sendiri hanya dapat memandangi punggung Lay yang mulai menjauh.
“Ayo.” Tiba-tiba saja Kris menarik tangan Remi membuat lamunan gadis itu buyar dan langsung melepaskan tangannya.
“Aku tau! Tidak usah menarikku seperti itu!” Serunya kesal.
“Bukan pulang ke rumah. Tapi ke tempat lain..”
Remi menatapnya bingung.”Mwo?! Lalu kemana?!”
“Ikut saja..” Kata Kris lalu berjalan pergi lebih dulu
“Aku tidak mau.” Tolak Remi
“Terserah. Tapi nanti akan kukatakan yang sebenarnya pada kedua sahabatmu itu kalau yang kukatakan tadi semuanya adalah bohong.” Sahut Kris santai sambil terus berjalan pergi meninggalkan Remi yang nampak tertegun di tempatnya.
Tidak boleh! Dia tidak boleh mengatakan yang sebenarnya..apapun yang terjadi. Itulah yang ada dipikiran gadis itu saat ini. Jika semua ini terbongkar, maka akan terjadi masalah besar dan ia tidak ingin itu terjadi.
Akhirnya, dengan terpaksa Remi pun berlari mengikuti Kris yang sudah berjalan cukup jauh. Entah pemuda itu akan membawanya kemana ia tidak tau sama sekali, ia hanya berharap tidak ada hal aneh yang akan dilakukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
3 Days for Love
FanfictionSebuah alasan memaksaku tinggal serumah dengan pria yg TIDAK kukenal. Disisi lain aku pun HARUS tahan menyaksikan pria yg ku-SUKAI bersama sahabatku sendiri.