Chapter 4

2.3K 63 7
                                    

“Ada apa? Kenapa menyuruh kami untuk datang kesini?” Tanya Lay pada Kris yang kini berada tepat didepannya.

“Aku ingin mengajak kalian ke sebuah pameran kuda di desa Hamyeon. Tadinya aku ingin mengajak Remi seorang, tapi sepertinya akan lebih baik jika aku juga mengajak kalian berdua. Lagipula kalian juga tidak ada kuliah hari ini kan?” Tanya Kris memastikan, membuat Lay dan Sani mengangguk pelan.

“Pameran kuda?! Wah~pasti menyenangkan. Akan ada banyak kuda-kuda yang dipertunjukkan disana.” Seru Sani antusias membuat Kris tersenyum memandangnya.

“Iya benar. Selain pertunjukan, kalian nanti juga bisa mencoba menunggangi mereka kalau mau.”

“Maaf. Tapi sepertinya aku tidak bisa ikut.” Kata Lay tiba-tiba membuat semua menatap kearahnya. “Aku..sedang malas pergi kemana-mana.”

Waeyo? Bukankah kau juga tidak ada acara hari ini? Ikutlah. Temani aku, yah?!” Pinta Sani sambil memegang lengan Lay. Namun pemuda itu sepertinya tetap pada pendiriannya.

“Lay, ikutlah.” Ucap Remi tiba-tiba membuat Lay menatap kearahnya. “Lagipula kau tidak ada kegiatan kan hari ini? Sani pasti sedih kalau tidak ada kau yang menemaninya.” Tuturnya.

Lay masih menatap Remi cukup lama, lalu akhirnya tersenyum kecil seraya mengangguk pelan. Membuat raut wajah Sani berubah senang seketika. “Jinjja?! Gomawoyo..~” Serunya senang lalu menggenggam erat lengan Lay.

♥:♥:♥

 

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh dan waktu sekitar 2 jam, mereka ber-4 akhirnya tiba di desa tempat tujuan. Desa yang tidak begitu terpencil dan cukup luas.

“Wah~indah sekali..” Kata Sani takjub saat melihat air yang mengalir di sungai kecil yang terdapat dalam desa.

“Iya benar.” Remi mengangguk mengiyakan sambil tersenyum. “Airnya begitu bening dan bersih. Benar-benar indah.” Tuturnya. Lay dan Kris pun ikut memandang kearah sungai.

Tak lama kemudian mereka pun akhirnya sampai di tempat pameran. Sudah banyak orang yang hadir dalam acara tersebut. Mungkin karna mereka datang saat hari sudah siang.

“Sepertinya acaranya sudah dimulai sejak tadi. Apa mungkin kita datang terlambat?!” Tutur Remi terdengar sedikit kecewa

Aniya..pertandingannya belum dimulai.” Ucap Kris yang berdiri disampingnya

Remi menatap Kris bingung. “Pertandingan? Memangnya pertandingan apa?”

“Pertandingan balapan kuda.” Kali ini giliran Lay yang bicara membuat Remi dan Sani berbalik menatapnya. “Balapan kuda biasanya juga diadakan saat pameran seperti ini. Dimana kuda-kuda peternakan atau milik sendiri dapat diikutsertakan didalamnya.” Jelas Lay.

“Lay~ah..sepertinya kau tau banyak tentang hal ini?” Tanya Remi

“Tidak juga. Itu hanya karna dulu sewaktu kecil aku sempat diajak ke pameran seperti ini oleh Ayahku.” Tutur Lay. Remi dan Sani kini mengangguk paham. “Tapi ada sesuatu yang menarik. Tadi saat kita baru tiba disini, kau langsung mengatakan bahwa pertandingannya belum dimulai. Seolah tau benar kapan pertandingan itu akan dimulai. Apa mungkin, kau mempunyai peran dalam hal ini?” Tanya Lay yang kemudian berbalik kearah Kris.

Kris tidak langsung menjawab, wajah pemuda itu masih memandang ke depan. Sesaat kemudian ia tertawa pelan lalu berbalik menatap Lay.

“Kau cerdas juga rupanya. Memang benar aku memiliki bagian dalam hal ini. Itu karna, peternakan ini adalah milik Ayahku. Dan dialah yang menyuruhku untuk mengawasi pameran yang sedang dilaksanakan saat ini.” Tutur Kris santai sedangkan Remi dan Sani kini melongo di tempatnya. Tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kris barusan.

3 Days for Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang