Chapter 7

2.8K 106 17
                                    

“Kau pikir aku akan menyerah semudah itu padamu? Pertandingan kali ini bukanlah pertandingan biasa bagiku. Pertandingan ini adalah pertandingan yang menentukan apa aku harus terus berusaha membuat Remi jatuh cinta padaku atau...membiarkannya tetap mempertahankan cintanya padamu.” Perkataan Kris barusan sontak membuat Lay mematung ditempatnya.

Mwo..mworago?!” Tanya Lay berusaha memastikan

Kris menatapnya sebentar lalu tertawa kecil. “Jangan pura-pura tidak tau.” Lagi-lagi Lay terpaku di tempatnya. “Sejak awal kau sudah tau kalau Remi menyukaimu. Aku juga tau kalau kau..sebenarnya juga menyukai Remi. Hanya saja kau tidak berani mengatakannya dan lebih memilih menikmati perasaanmu sendiri. Saat Sani menyatakan perasaannya padamu, kau awalnya bingung namun karna tidak tega akhirnya kau memilih untuk menerimanya.” Lay tidak dapat berkata apa-apa. Entah bagaimana Kris bisa mengetahuinya, tapi semua yang dikatakan pemuda itu memang benar.

“Aku bisa menyadari semuanya selama bersama kalian hanya dalam beberapa hari ini. Awalnya aku belum yakin, tapi melihat responmu seperti saat ini. Sepertinya tebakanku tepat sasaran. Dasar pengecut! Kalau memang tidak berani mengatakannya jangan bersikap seolah-olah kau masih memberi harapan pada Remi. Sikapmu yang seperti ini hanya akan membuat Remi dan Sani bingung dan terluka!!” Seru Kris kesal. Lay sendiri tidak mampu berkata apa-apa. Pemuda itu masih mematung ditempatnya. Ia sama sekali tidak menyangka kalau ternyata sikapnya selama ini hanya akan membuat Remi dan Sani terluka. Kedua orang yang juga merupakan orang-orang yang sangat berarti dalam hidupnya.

Jantung Lay seolah berhenti sesaat saat tanpa sengaja menemukan sosok Remi dan Sani yang kini memandang sedih sekaligus kesal kearahnya. Detik berikutnya Remi akhirnya berjalan pergi dari sana membuat Lay langsung berlari mengejarnya.

Meski dengan satu kaki terluka Remi tetap memaksakan dirinya dan berharap bisa pergi sejauh mungkin dari tempat itu namun seperti apapun usahanya tetap saja gagal, karna Lay bisa dengan mudah menahan lengannya saat berniat menyebrang jalan karna ingin menaiki taksi yang sudah dipanggilnya dari arah berlawanan.

“Remi~ya!!” Seru Lay sambil memegang lengan gadis itu

“Lepaskan aku!!” Tolak Remi seraya berusaha melepaskan genggaman Lay

“Remi~ya..kumohon! Aku sama sekali tidak berniat merusak hubunganmu dengan Kris. Aku benar-benar tidak tau kalau kau ternyata juga menyukaiku.” Tutur Lay

Remi menatap Lay kecewa. Masalah utama baginya sebenarnya bukanlah hubungannya dengan Kris, tapi Sani. Bagaimana mungkin Lay bisa melakukan ini pada sahabatnya sendiri. Mata Remi mendadak terarah pada kedua orang yang berdiri tidak jauh dari tempatnya dan Lay. Kris dan Sani kini memandang kearah mereka berdua. Merasa kalau itu akan  semakin melukai Sani, Remi pun langsung melepaskan genggaman Lay dan berlari menyebrangi jalan. Namun karna tidak berkonsentrasi saat menyebrang gadis itu tidak menyadari kalau ada sebuah mobil yang melaju tepat kearahnya.

Lay yang lebih dulu menyadari itu mendadak berlari kearah Remi dan langsung mendorongnya hingga selamat karna terjatuh di pinggiran jalan. Sebaliknya Lay yang tidak dapat menghindar saat menggantikan posisi Remi akhirnya tertabrak dan jatuh terhempas dari atas mobil.

“LAY!!!!” Pekik Remi sambil berjalan menghampiri Lay yang berlumuran darah. Begitupula Kris dan Sani yang melihat kejadian itu langsung berlari menghampiri mereka.

“Lay~ah..” Ucap Sani yang nampaknya begitu terkejut saat melihat keadaan Lay.

“Remi~ya..Sani~ya..Maafkan aku. Ak..aku sama sekali tidak berniat menyakiti ka..kalian berdua..Akkh!!” Rintih Lay saat merasakan sakit di tubuhnya.

3 Days for Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang