2

21 2 0
                                    

Guanlin memasuki kelas Anna mendahului gadis itu. Sedangkan Anna sendiri sedang mencak-mencak. Gimana gak kesel, Anna jatuh keselandung eh Guanlin malah asyik sama cewek. Sampe toel-toelan pipi segala.

Guanlin masuk dengan santainya. Padahal bukan kelasnya sendiri. Ia menghampiri laki-laki penghuni pojok yang sedang membaca bukunya. Karena merasa diperhatikan, laki-laki itu menghentikan aktivitasnya dan mengalihkan pandangannya ke arah Guanlin, ah bukan lebih tepatnya ke arah Anna yang berada di belakang Guanlin.

"Seungmin liat nih, tadi Anna kan jatoh tapi gak ditolongin sama Guanlin. Dia malah  ngegodain cewek." Anna menunjukan telapak tangannya yang sedikit lecet itu. Seungmin antara kasian sama mau ketawa ngebayangin gimana malunya Anna pas jatoh terus Guanlin yang anteng sama cewek dan gak ada niat nolongin Anna.

Seungmin menarik lengan Anna dan menyuruh gadis itu untuk duduk di sampingnya. "Oh inimah tinggal dicuci doang terus pake handsaplast. Udah beres."

"Sana cuci tangannya dulu. Kebetulan gue bawa handsaplast jadi gak usah beli."

"Anterin." Anna menggoyangkan lengan Seungmin supaya dianterin ke wastafel. Padahal tinggal keluar kelas. Manjanya lagi kumat, maklumlah.

"Ya Allah Na, tinggal ke depan doang."

"Kan takut salah ngebersihinnya. Seungmin kan anak PMR tuh, jadi harus membantu orang yang lagi kesusahan."

"Bilang aja takut ketemu mantan." celetuk Guanlin. Dia sekarang udah tiduran di atas meja Seungmin. Dasar.

"Bacot!"

"Heh bahasanya!"

"Eh iya maaf Seungmin."

Mereka berdua lanjut berjalan ke depan kelas. Seungmin narik tangan Anna pelan buat dibersihin sama dia. Barusan dia nolak buat ngebersihin sendiri. Hm untung Seungmin sabar.

"Eh bentar min," Anna menarik kembali tangannya dan mengeluarkan benda persegi panjang dari saku bajunya.

"Kenapa lagi Anna?"

"Mau difoto dulu itu yang ungunya buat dijadiin snap wa hehe." Anna nyengir. Sedangkan Seungmin udah ngusap-ngusap dadanya. Seungmin tabah, Seungmin kuat ngadepin Anna.

"Yaudah cepet!"

'Ckrekk

'Ckrekk

'Ckrekk

Ternyata bukan jarinya doang yang difoto. Muka dia sama mukanya Seungmin juga ikut difoto. Mana mukanya lagi sepet gitu, gaenak diliat.

Langsung aja Seungmin rebut hpnya Anna dan dimasukin ke kantong celananya. Bodoamat sama Anna yang ngerengek minta dibalikin hpnya. Dia cuman pengen luka Anna walaupun cuman lecet cepet terselesaikan.

Seungmin kembali menarik tangan Anna. Tetep pelan karena Seungmin masih punya hati nurani.

Anna tahu jika Seungmin marah padanya. Makanya dia sekarang udah pasang muka melas dan narik-narik baju Seungmin. Jurus andalannya biar Seungmin gak marah lagi.

Helaan nafas terdengar dari mulut Seungmin. Kalo kayak gini caranya Seungmin emang gak bisa marah sama Anna.

Bagi Seungmin, Anna tuh udah kayak adeknya sendiri dan Anna juga nganggep Seungmin sebagai kakaknya. Padahal Anna udah punya dua kakak laki-laki. Tapi mereka jarang pulang soalnya sibuk kuliah di luar negeri makanya Anna di sini gak ada temen.

Singkat cerita, Anna dan Seungmin dipertemukan di SMP karena mereka sama-sama telat padahal itu hari pertama mereka masuk SMP sebagai murid baru. Alhasil dihukum berjamaah bersama murid lain yang juga sama telatnya kayak mereka.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang