10

7 1 0
                                    

"Na bisa minta tolong gak?" Anna yang sedang memainkan ponselnya pun mendongak dan melihat ketua kelasnya sudah berdiri di depannya dengan membawa setumpuk buku tulis.

"Minta tolong apa?" Tanya Anna, ponselnya ia simpan di meja.

"Tolong bawain ini ke ruang guru, please ya, gue kebelet nih." Ketua kelasnya itu menyimpan setumpuk buku tulis di mejanya. Wajahnya memang terlihat sedang menahan sesuatu dan Anna berusaha menahan tawanya.

"Oh itu, boleh deh."

"Makasih na." Ketua kelasnya lari ngibrit keluar.

"Iya."

Anna celingukan mencari Seungmin dan Felix. Tapi ternyata keduanya tidak ada di kelas.

"Kemana sih mereka? Anak-anak juga pada gak ada, huft."

Jadilah dia sendirian ke ruang guru. Mana berat lagi, banyak banget >_< bayangin aja 30 lebih buku ditumpuk terus diangkat, Anna kecil gitu kan:(

"Neng mau dibantuin gak?"

Ini pasti Guanlin.

"Lo kemana aja sih lin? Berat tau!"

"Wah, neng bisa ngomong lo gue juga ya?"

Lah?

Oh shit.

"Eh maaf Jen, kirain Guanlin."

"Gak usah minta maaf kali, santai aja."

JantungkuuuT_T

"Sini gue bantuin, lo kayaknya keberatan."

Jeno ngambil separuh dari buku yang sedang dipegang Anna.

"Eh eh gak us-"

"Udah gak papa."

Jen jangan kayak gini dongT_T

Mereka pun akhirnya jalan berdua ke ruang guru. Selesai nyimpen buku di meja guru, mereka keluar dan berpapasan sama Siyeon.

"Na duluan ya."

'Oh ternyata ada Siyeon toh hahaha'

Anna cuman bisa meratapi.

Eh iya belum bilang makasih.

"Heh bocil, dicariin juga."

Laki-laki tiang alias Guanlin menoyor kepala Anna dari belakang. Otomatis cewek itu balik badan dong. Gak sopan amat, mentang-mentang tinggi.

"LO KEMANA AJA GUANLIN? GUE NYARIIN."

"Kangen yaaa ihir, gue tau gue ngangenin."

"Bukan itu, tapi gara-gara lo gak ada, gue jadi dibantuin Jeno."

"Hah? Kok bisa?"

"Gak tahu, lemes banget sumpah huaaa."

"Lemes karena deket-deket Jeno apa karena Jenonya ninggalin lo demi Siyeon?"

"Ish lo tuh ya,"

"Apa?"

"Gak jadi."

"Pamali ih,"

Anna menepuk-nepuk lengan Guanlin dengan cepat soalnya kalo mau nepuk di pundak gak nyampe. "Lin muter balik lin!"

"Loh kenap-"

"Eh Anna kenapa muter balik? Di sini kan ada ayang lo." Eric nunjuk Hwall. Terus ditepis sama Hwall nya.

'kan'

"Hehe gak papa."

Padahal aslinya males banget ketemu eric, lagi gak mood ngomong diatuh. Tapi karena liat Hwall jadi gak males lagi deh. Emang dasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang