"Mau bareng gak?"
"Ih Somi mauuu! Tapi Seungmin gimana?" Somi duduk di atas motor scoopy lengkap dengan segala atribut berkendaranya biar gak ditilang. Dia napakin kedua kakinya di tanah, ya kalo enggak nanti jatohlah dia. Somi itu tetangganya Anna makanya ngajak bareng.
"Gak papa, Anna sama Somi aja udah."
"Nanti Seungmin sendirian, keliatan deh jomblonya." Somi ketawa sedangkan Anna hanya menyengir lebar. Seungmin mah udah biasa diginiin.
Seungmin mendorong Anna pelan untuk segera naik ke motornya Somi. Dan Seungmin sendiri pergi keluar gerbang. Sebenernya Anna kasian sih tapi dia gak mau nolak rezeki. Iya rezeki kan uang jajannya jadi awet gak perlu bayar buat naik angkot.
"Bayar ya ceban sampe depan rumah lo."
"Yaelah Som, itungan banget." Anna cemberut lalu Somi terkekeh ngeliat ekspresi Anna. Lucu aja gitu.
15 menit kemudian mereka sampai dengan selamat sentosa di depan gerbang rumah Anna yang menjulang tinggi itu. Dari sini terlihat halaman rumahnya yang luas. Kira-kira bisa menampung sepuluh mobil. Dan juga ada taman kecil yang ditengahnya terdapat air mancur. Tamannya terlihat sangat asri karena dirawat oleh pekerja di rumahnya.
"Dah sampai." ucap Somi meniru gaya bicara salah satu kartun favoritnya, upin ipin.
"Makasih ya Som, lain kali ajakin Anna lagi ya biar uang jajan Anna awet hehe." ucap Anna sambil memamerkan cengiran lebarnya.
"Lo mau keliling jakarta pun gue jabanin, asal ada uang bensin." Somi menaik turunkan alisnya sambil tersenyum jahil.
"Ih sama aja kalo gitumah."
"Haha iya iya. Besok kalo si Chaewon gak numpang, gue ajakin lo deh."
"Chaewon anak komplek sebelah?"
"Yoi."
"Anna baru tahu ih kalo dia juga sesekolah sama kita."
"Kemana aja lo neng. Eh gue balik ya, nanti dicariin mamski gue. Dah." Somi melajukan motornya dan melambai ke arah Anna. Ngeliat Somi yang lagi masukin motornya ke dalam rumah, ia pun jadi ingin bisa naik motor. Abangnya yang kedua udah nyuruh Anna buat belajar motor walaupun itu motor matic tapi Anna belum berani. Ia lebih memilih naik angkot dibandingkan membawa motor ke sekolah. Tapi ngeliat Somi, dia jadi beneran kepengen.
Anna mikir-mikir lagi. Kalo mau belajar motor sama siapa? Kedua abangnya kuliah di luar negeri. Bunda sama ayahnya sibuk kerja. Masa diajarin Seungmin? Diakan sama gak bisa naik motor. Felix? Ah diamah suka numpang sama Hyunjin mainnya juga pake motor gede. Guanlin juga sama suka make motor gede. Terus Anna mau langsung belajar pake motor gede gitu? Matic aja belum bisa padahal tinggal nge gas doang, apalagi motor yang gede itu. Somi? Ah Anna gak mau ngerepotin, lagian dia juga gak terlalu deket sama Somi karena emang gak sekelas sih.
Atulah Anna harus belajar motor ke siapa?
🍚🍭
"Assalamu'alaikum, Anna pulaaaaaang." ucap Anna tapi lebih keteriak sebenarnya. Ia berjalan ke arah sofa dan mendudukkan dirinya di sana.
Percuma sebenarnya teriak juga gak bakal ada yang nyaut, ya paling pembantu rumah tangganya yang ngejawab salam. Tapi suara khas laki-laki di belakangnya tentu mengejutkan Anna. Gadis itu berbalik, mendapati kakak laki-lakinya yang sedang tersenyum lebar.
"KAK DOYOUNG!" Anna langsung berlari ke arah Doyoung dengan semangat tanpa menghiraukan jika dirinya masih menggendong tas yang beratnya sebesar berat dosanya itu. Ia memeluk laki-laki itu erat, menyalurkan rasa rindunya yang selalu ia simpan sendiri.
"Kakak, Anna kangen banget." ucapan Anna tidak jelas karena suaranya teredam di dada bidang laki-laki itu tapi Doyoung masih bisa mendengarnya dan tersenyum.
"Kakak juga kangen banget sama kamu na." ucap Doyoung. Saat itu juga tangis Anna pecah. Doyoung tahu Anna sangat merindukannya. Mereka sudah dua tahun tidak bertemu jadi wajar saja Anna menangis. Gadis itu merasa sangat kehilangan saat kakak keduanya ini memutuskan untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Namun Anna tidak ingin egois jadi ia membiarkannya saja.
Anna memang lebih dekat pada kakak keduanya. Meskipun sering bertengkar tapi jika sudah ditinggal seperti ini pasti mereka merindukan satu sama lain.
"Ekhem."
Deheman membuat mereka tersadar dan langsung melepaskan pelukan. Anna menoleh. Kakak pertamanya sedang berdiri dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku celana.
"BANG JIN!" Anna beralih memeluk kakak pertamanya. Mereka juga tidak bertemu selama 4 tahun lamanya. Bedanya Jin kerja sambil kuliah. Tapi Anna sering berkomunikasi dengan kakak pertamanya itu dibandingkan dengan Doyoung. Doyoung itu sangat sukar dihubungi. Alasannya sih sibuk nugas. Iyasih, orang dia ngambil jurusan kedokteran.
"Kok kalian bisa barengan gitu pulangnya?" tanya Anna.
"Kita sengaja ngambil cuti seminggu karena udah kangen banget sama adik kakak yang satu ini." jawab Doyoung.
Anna cuman nyengir-nyengir gak jelas. Dirinya merasa sangat bahagia sekarang. Sesederhana itu. Andai saja bunda dan ayahnya pulang juga.
"Assalamu'alaikum."
"Loh ayah? Bunda?"
"Halo sayang."
Dan begitulah mereka semua melepaskan kerinduannya satu sama lain.
🍚🍭
Maap maap aja ni ya, Hwall nya masih ditahan dulu hehe.
Ini pangeranku, mana pangeranmu?🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
FanfictionI think it's false but i don't know. [started: December 2018]