aSSANG ||chap. 1.2

4.5K 300 9
                                    

Happy reading

________

"Kita duduk disini aja," kata Irene menunjuk meja kosong yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Dengan anggukan setuju dari dua sahabatnya, Irene bergegas mendekati meja tersebut dan duduk di sebuah kursi kayu panjang diikuti Chara di sebelahnya.

"Banyak banget yang udah tutup, itu yang dagang bener-bener udah abis dagangannya atau kagak niat dagang." keluh Aryn yang berdiri di sebelah Chara.

"Itu emang udah beneran abis, Ryn. Makanya istirahat kedua sedikit yang kesini." ucap Chara.

"Kepaksa udah ini gue makan mie ayam lagi." kata Aryn sebelum kemudian berdecak kesal.

"Lo berdua mie ayam kan?" tanya Aryn dibalas anggukan Irene.

Chara tidak langsung menjawab, ia menoleh kebelakang, menatap ada pedagang apa saja di sana. Dan ya... Memang banyak yang sudah tutup, menyisakan beberapa pedagang namun yang tentu mengenyangkan perut hanya mie ayam.

"Iya, mie ayam." gumam Chara.

"Yaudah Lo berdua tunggu, gue kesana dulu." ujar Aryn sebelum melangkah meninggalkan kedua sahabatnya tanpa menunggu balasan dari mereka.

Sepeninggal Aryn untuk memesan mie ayam, Irene mulai membuka percakapan untuk memecahkan keheningan.

Namun apa yang gadis berambut hitam sepunggung itu katakan membuat Chara tak bisa menahan diri untuk membuang napas keras-keras.

"Ini nih yang paling gue ga suka di istirahat kedua selain pedagang yang udah pada tutup, gue yang kagak bisa liat si most wanted sekolah ini."

"Emang harus banget ya liat dia?" kata Chara heran terlebih melihat raut wajah murung sahabatnya.

Chara tidak tahu ini salah atau tidak dengan tidak terlalu memikirkan sekelilingnya. Dalam artian apa yang menjadi perbincangan di SMA Nada, walau sebenarnya ia menyadari bahwa pembicaraan most wanted sekolah ini bukanlah hal yang baru. Namun sepertinya akhir-akhir ini sosoknya benar-benar memikat.

Ah, kenapa dia jadi memikirkannya? Ck, itu sangat tidak benar. Chara harus tetap memikirkan segala pembelajaran, bukan memikirkan sesuatu yang tidak membuat dirinya untung.

"Malah ngelamun, kurang Aqua Lo?"

Chara tersentak, lalu bergerak menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. "Aku beli minum dulu," ucapnya kikuk sebelum menggeser kursi panjang yang ia duduki kebelakang, cukup kuat dorongan Chara hal itu karena ada Irene sebagai beban, namun apa yang dilakukannya membuat seseorang yang ada di belakangnya menjerit.

Chara menoleh cepat ke arah sumber suara, begitupun Irene yang langsung berdiri dari duduknya untuk melihat seseorang yang kini tergeletak di lantai.

Chara membelalak melihat siapa yang kini membalas tatapannya dengan benci.

"Lo sengaja ya?!" pekiknya sembari berdiri dari jatuhnya.

"Engga, aku gatau ada kamu di belakang." ujar Chara.

"Apaan sih Lo main nuduh gitu aja, dia kagak tau Lo ada di belakangnya, ya." timpal Irene sinis.

"Diem ya Lo, gue yakin nih si nerd sengaja." ucap gadis dengan penampilan yang terlihat tidak seperti seorang pelajar yang baik mengingat pakaian yang ketat dan rok yang tak kalah ketat dengan batas sejengkal di atas lutut.

Chara menggeleng keras. Dia benar-benar tidak tahu jika gadis yang membencinya tanpa alasan selama hampir tiga tahun itu ada di belakangnya.

"Lo harus bayar ini nerd.." desisnya yang membuat debaran jantung Chara cepat.

"Apaan sih, dikira Chara baru beli lipstick waterproof dari Lo apa sampe Lo bilang dia harus bayar." ucap Irene kesal.

"Dia bikin gue jatoh,"

"Terus? Toh dia gak sengaja." balas Irene cepat.

Benar-benar mencekam. Pikir Chara.

Dari tempatnya berdiri ia bisa mengetahui seberapa besar marahnya gadis populer di SMA Nada ini. Dan tentu saja itu bukan pertanda baik menginat jika dia bukanlah orang yang bisa melupakan tanpa melakukan pembalasan lebih dulu. Chara kenal gadis itu cukup baik mengingat selama ia bersekolah di SMA Nada, gadis itu yang terang-terangan mengeluarkan kata-kata tidak sukanya, padahal Chara tidak tahu apa salahnya yang membuat ia begitu di benci oleh gadis populer SMA Nada ini.

Dan Chara siap jika ia kembali mendapatkan perlakuan kasar dari gadis populer itu. Mungkin dengan menyiramnya dengan segelas kopi hitam, atau membuat rambutnya putih oleh terigu, seperti yang terakhir dia lakukan padanya bersama teman-temannya.

Chara bergeming, membiarkan Irene yang terus membalas ucapan gadis populer itu sama songongnya.

Lalu, boom! Chara melihat gadis populer bersama teman-temannya melangkah meninggalkan meja mereka setelah saling memaki satu sama lain.

Chara tidak bisa menyembunyikan keterkejutan dirinya saat gerombolan gadis populer itu berlalu meninggalkan mereka tanpa melakukan sesuatu yang sudah mengganggu pikiran Chara sejak tadi.

"Rese emang tuh orang, kalo gak inget bawa nih mie ayam, udah gue jambak tuh rambutnya, sebelum gue sambung pake nih mie."

Chara mengerjapkan mata, tanpa berkata-kata ia memutar tubuhnya dan kembali duduk.

"Nih minum dulu, Lo pasti kaget banget tuh liat reinkarnasi valak."

Chara terkekeh mendengar perkataan Aryn yang ampuh menghilangkan rasa takutnya hingga ke dasar. Alhasil, Chara kembali ceria dengan tawa ringan yang kerap kali ia suarakan sebagai rasa terhibur dirinya oleh perkataan dan tingkah laku kedua sahabatnya yang abnormal.

*****

Chara menghela napas panjang sebelum kemudian ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi belajarnya.

Beberapa saat Chara memejamkan mata guna merilekskan tubuh serta pikirannya yang sangat lelah setelah berjam-jam berkutat pada buku-buku tebal yang ia pinjam dari perpustakaan untuk di pelajari.

Chara membuka mata dengan tangannya yang terulur untuk menggapai ponselnya dan menyalakannya untuk melihat jam.

11.30pm.

Chara kembali meletakkan ponselnya di atas meja belajarnya, sementara ia beregas merapihkan buku-buku yang ia pelajari dan menyusunnya sebelum meletakkannya di ujung meja belajarnya. Dan setelahnya, Chara berbalik, melangkah menuju tempat tidurnya untuk beristirahat karena besok ia masih sekolah.

Dengan gerakan santai Chara membaringkan tubuhnya diatas kasur queen size miliknya. Dan seketika rasa nyaman menyerangnya dan keinginan untuk tertidur cepat melonjak tinggi.

Chara membalut tubuhnya dengan selimut yang lembut nan tebal hingga sebatas leher. Ia mencoba untuk segera masuk ke dalam mimpi, namun tiba-tiba saja tanpa permisi perkataan-perkataan Irene dan Aryn tentang sosok yang menjadi idaman gadis-gadis di SMA-nya melintas mulus dalam kepalanya, membuat Chara menebak-nebak siapa sosok itu. Dan pesona seperti apa yang di milikinya hingga membuat kedua sahabatnya bahkan para gadis di sekolahnya begitu menggilainya.

Chara berdecak sembari menggelengkan kepalanya tatkala teringat kembali apa yang telah ia lakukan.

Fokus, Chara, fokus... Kamu ga boleh mikir hal lain selain belajar dan mendapatkan nilai yang memuaskan. peringatan dalam dirinya yang membuat Chara segera menepis semua keingintahuan tentang seseorang yang banyak digilai gadis-gadis di sekolahnya.

__________

THANK YOU

LOVE

VAEVA0717







A Sweet Story About Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang