Chara berjalan kaki menuju rumahnya sembari terus memikirkan kejadian yang tidak terduga olehnya itu. Dimana ia mengalami hal yang menggemparkan bagi kedua sahabatnya ketika ia menceritakan apa yang terjadi sebelum Chara, Irene dan Aryn berpisah di gerbang sekolah.
Chara menceritakan pertemuan antara dia dengan cowok urakan berhati kapas yang sudah meminjamkannya seragam tanpa peduli jika apa yang dilakukannya tersebut nantinya akan membuat cowok itu mendapat hukuman.
Tapi, disisi lain Chara membutuhkan ini. Dia tidak mungkin bukan mempermalukan dirinya dengan kejadian datang bulan? Sudah cukup dirinya dipermalukan oleh penampilannya yang katanya jauh dari kata fashionable padahal Chara merasa bahwa penampilannya biasa saja dan manusiawi.
Bukankah berpenampilan tertutup, sopan menjadi hal yang tepat ketika kita tinggal di negara Asia lebih tepatnya Indonesia.
"Mama bakal marah gak ya?" Chara bergumam dengan was-was karena takut ibunya akan memikirkan hal negatif tatkala melihat dirinya memakai seragam laki-laki.
Seragam yang di pakai sekarang ini sangat mudah untuk ibunya tebak jika ia berhadapan dengan mamanya nanti di rumah.
Sudah pasti juga Chara akan diberi pertanyaan yang lebih dari satu mengingat bahwa mamanya sangat protektif terhadap dirinya.
Setelah berjalan kurang lebih dua puluh menit akhirnya Chara sampai di gerbang rumahnya.
Chara tidak langsung masuk, alih-alih terdiam sembari memegang besi gerbang rumahnya.
"Aduh... Gimana ini, Mama sama Papa lagi ada dirumah." Chara berkata gelisah ketika melihat mobil marcedez hitam milik papanya parkir manis di depan pintu utama rumahnya.
Chara menggigit bibirnya sebelum kemudian menghela napas panjang dan meyakinkan diri jika tidak akan terjadi sesuatu.
"Oke, Chara... Kamu harus tenang, semua akan baik-baik saja." katanya pada diri sendiri, lalu Chara memberanikan diri membuka gerbang rumahnya.
Chara kembali menutup gerbang rumahnya lalu berjalan menuju pintu masuk rumahnya.
Tanpa berpikir tentang apapun lagi yang membuatnya was-was Chara masuk kedalam rumah.
Saat itulah pandangan Chara langsung tertuju pada mamanya ketika ia memasuki ruang tengah di rumahnya.
Chara yang tadinya tenang sekarang kembali diserang rasa takut. Ia juga terkejut melihat ibunya yang tengah mengawasi pelayan yang sedang menyapu ruangan sambil memberi arahan pada pelayan itu agar menyapu dengan bersih.
Lihatkan, untuk debu yang ukurannya sulit dilihat banyak orang dapat dengan mudah ibunya dapatkan hingga meminta agar pelayan membersihkannya.
Chara tahu tidak ada pilihan lain baginya untuk menuju lantai dua tempat dimana kamarnya berada selain harus melewati mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sweet Story About Nerd Girl
Teen FictionApa jadinya jika sosok yang terlihat biasa saja dengan penampilan yang tidak sesuai di jaman sekarang justru dapat memikat seseorang yang digilai gadis-gadis? Itulah kebenaran yang ada saat Chara Soraya, gadis blasteran yang terbelakang kan karena...