*Hati hati typo
Adanya kesalahan kasih tau ya:)
Happy reading!!!
___________Jika harus memilih antara pelajaran matematika berisi lima puluh soal esai dengan pelajaran olahraga maka Chara tanpa berpikir panjang akan memilih pilihan pertama.
Di bandingkan olahraga, Chara merasa lebih baik jika dia mengisi soal matematika meskipun sulit daripada ia harus mengelilingi lapangan selama tiga menit di bawah terik matahari hanya untuk pemanasan.
Oleh karena itu, saat teman-temannya, lebih tepat teman laki-laki sekelasnya akan menjadi yang pertama kumpul di lapangan dengan semangat membara layaknya pancaran sinar matahari di siang hari. Maka, berbeda jauh dengan Chara ataupun teman perempuan sekelasnya yang akan banyak mengeluarkan alasan untuk tidak mengikuti pelajaran satu ini. Entah baju olahraga yang tertinggal atau yang lebih sering adalah tidak enak badan.
Tapi, Chara bukan salah satu dari mereka yang suka beralasan untuk tetap dapat menjaga kulit cerah mereka dari paparan sinar matahari dengan memberi alasan jika mereka tanpa sengaja meninggalkan pakaian olahraga di rumah, atau karena sakit yang mendadak menyerang.
Chara memang enggan dengan pelajaran olahraga yang dilakukan sebelum mereka libur di hari sabtu-minggu. Anggap saja dia lemah dalam pelajaran yang menyehatkan tubuh ini.
Chara masuk ke barisan ketika mereka di lapangan untuk ikut serta memulai pembelajaran meski keberadaannya akan berada di posisi akhir.
Seperti sekarang ini. Berdiri di paling belakang Chara dengan mata menyipit menatap guru olahraga yang tengah memberi materi akan pelajaran di pertemuan mereka kali ini.
Chara memejamkan mata ketika mendengar suara benda jatuh, lalu jatuh kembali. Ia tahu benda apa itu.
"Hari ini kita melakukan permainan bola besar," Chara menatap lesu guru olahraga yang baru saja menangkap bola basket yang diberikan Anton---ketua kelas.
"Dimulai teknik dasar, sebelum dilanjutkan dengan pertandingan."
"Percuma dong gue perawatan kulit kalo ujung-ujungnya bersahabat sama sinar matahari." sarkas Aryn sambil mengerucutkan bibirnya dengan tatapan kesal yang ia tunjukkan pada Pak Arya yang tengah tersenyum-senyum bersama sekelompok teman laki-laki sekelasnya yang terlihat berebutan untuk menjadi yang pertama dalam tes teknik dasar permainan bola basket.
"Kita lakukan sesuai daftar absen ya," kata Pak Arya yang semakin membuat Aryn kesal. Pasalnya gadis itu berada di absen nomor dua setelah Anton.
"Bener-bener ya gue sial," celetuk Aryn mengundang Chara dan Irene terkekeh.
"Saya yakin hampir semua dari kalian tahu cara permainan bola basket ini." Pak Arya mendribble bola basket dengan gerakan yang teratur sebelum kemudian beliau kembali membuka suara. "Jadi, saya hanya memberi contoh sekali setelah itu kalian ikuti."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sweet Story About Nerd Girl
Teen FictionApa jadinya jika sosok yang terlihat biasa saja dengan penampilan yang tidak sesuai di jaman sekarang justru dapat memikat seseorang yang digilai gadis-gadis? Itulah kebenaran yang ada saat Chara Soraya, gadis blasteran yang terbelakang kan karena...